JATIMTIMES - Di lereng dataran tinggi Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Desa Klangonan tumbuh sebagai desa yang menyatukan nilai spiritual dan perekonomian berbasis masyarakat.
Di balik suasana religius yang kental, desa ini menyimpan cerita tentang warisan sejarah Islam, yang mampu menggerakkan roda perekonomian masyarakat melalui UMKM. Sampai saat ini terus berkembang.
Baca Juga : Fraksi PKS DPRD Jatim: BUMD Harus Kuatkan APBD, Bukan Justru Jadi Beban
Nama Klangonan tak bisa dilepaskan dari jejak para wali. Letaknya yang berdekatan dengan Makam Sunan Giri serta keberadaan makam Sunan Prapen, cucu Sunan Giri. Selain menjadi bagian penting perjalanan sejarah Islam di Jawa, setiap langkah peziarah yang datang membawa harapan, doa, sekaligus peluang ekonomi bagi warga sekitar.
Peluang itu ditangkap oleh masyarakat sekitar dengan kearifan lokal. Lebih dari separuh warga menggantungkan hidup pada industri rumah tangga yang telah dijalankan secara turun-temurun.
Dari dapur-dapur sederhana di rumah warga, lahir beragam produk unggulan seperti tempe, kerajinan tangan, hingga aneka makanan ringan yang kini mampu menembus pasar nasional.
"Produk-produk masyarakat kami sangat beragam dan terus berkembang. Mulai dari tempe, kerajinan tangan, sampai makanan ringan yang diminati pasar," kata Kepala Desa Klangonan, M. Ajir, penuh optimis, Selasa 30 Desember 2025.
Bagi warganya, UMKM bukan sekadar mata pencaharian, tetapi juga identitas. Aktivitas produksi berlangsung berdampingan dengan kehidupan sosial yang hangat. Keramahan, tradisi, dan nilai gotong royong masih terjaga kuat, menjadi modal sosial yang tak ternilai dalam membangun usaha bersama.
Baca Juga : Bank Jatim Cabang Kepanjen Kali Kedua Serahkan CSR Truk Armroll untuk Pemkab Malang
"Pemerintah Desa melihat potensi tersebut sebagai kekuatan utama. Kami terus mendorong dalam hal peningkatkan kualitas produk, memperbaiki kemasan, hingga memperluas akses pasar," ujarnya M Ajir.
Dukungan infrastruktur terus diperkuat seiring dengan posisi desa yang strategis dan mudah dijangkau oleh masyarakat. Di Desa Klangonan, warisan religi bukan hanya tentang masa lalu, tetapi juga tentang masa depan.
Nilai spiritual yang dijaga turun-temurun kini berpadu dengan semangat kewirausahaan warga, menciptakan harapan baru akan kesejahteraan yang tumbuh dari tradisi dan kebersamaan.
