JATIMTIMES - Lonjakan penumpang Natal dan Tahun Baru (Nataru) mulai diantisipasi ketat oleh Terminal Arjosari Kota Malang. Kepala Terminal Arjosari, Mega Perwira Donowati, mengeluarkan peringatan keras kepada pengusaha bus agar tidak nekat mengangkut penumpang melebihi kapasitas.
Mega menegaskan, praktik bus yang tetap menaikkan penumpang meski kondisi sudah penuh tidak akan ditoleransi. Ia bahkan membuka ruang pelaporan langsung dari masyarakat jika pelanggaran tersebut ditemukan.
Baca Juga : Tak Perlu Panik, LPG Kota Malang Tambah Kuota Jelang Nataru
“Saya tidak mau ada laporan bus sudah penuh tapi tetap diisi. Kalau sampai terjadi, silakan dilaporkan,” tegas Mega.
Menurutnya, penindakan tidak harus menunggu razia di jalan. Laporan warga yang disertai dokumentasi akan langsung ditindak oleh pihak terminal.
“Kalau ada penumpang berjubel, foto saja. Kirim ke petugas terminal atau ke saya. Nanti saya tindak,” ujarnya.
Selain menekan potensi overkapasitas, Terminal Arjosari juga menyiapkan langkah antisipasi menghadapi keterlambatan bus selama libur panjang. Mega mengaku telah membentuk grup komunikasi khusus bersama para pengusaha otobus (PO).
Grup tersebut difungsikan untuk memantau pergerakan bus, terutama jika terjadi kemacetan di jalur rawan seperti Blitar-Malang yang kerap padat saat musim liburan.
Baca Juga : Jaga Kepercayaan Publik, MIN 2 Kota Malang Perkuat Komitmen Tolak Gratifikasi
“Kalau ada kemacetan dan bus terlambat masuk terminal, otomatis penumpang menunggu dan bisa protes. Karena itu kami minta PO menyiapkan bus cadangan yang laik jalan dan sudah diramp check,” jelasnya.
Mega memastikan seluruh skema antisipasi tersebut telah disampaikan kepada pengusaha bus demi menjaga kenyamanan dan keselamatan penumpang selama Nataru.
“Intinya, jangan sampai ada penumpang berjubel. Itu sudah saya sampaikan dan tidak boleh terjadi,” tandasnya.
