JATIMTIMES - Perjalanan panjang dua mahasiswa Program Studi (Prodi) Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Universitas Brawijaya (UB) akhirnya berbuah manis. Syailendra Surya Soesilo dan Ariya Wiswara K. berhasil meraih Honorable Mention (HM) pada ajang Olimpiade Nasional Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Perguruan Tinggi (ONMIPA-PT) 2025 yang berlangsung pada 16-20 November 2025 di Universitas Padjadjaran (Unpad), Bandung.
Syailendra mengisahkan bahwa persiapan menuju kompetisi nasional ini tidak terjadi dalam semalam. “Kami mempersiapkan diri kurang lebih sembilan bulan. Latihan intensif, materi berlapis, dan evaluasi rutin jadi bagian sehari-hari kami,” ungkapnya saat diwawancarai, Kamis, (27/11/2025).

Namun perjalanan itu bukan tanpa tantangan. Menurut Syailendra, hal paling berat adalah manajemen waktu. Di tengah tumpukan tugas kuliah dan proyek akademik, mereka tetap harus menyediakan ruang khusus untuk latihan ONMIPA. “Waktu sehari-hari itu yang sulit diatur. Tapi kami tetap disiplin, tetap nyuri waktu supaya bisa latihan,” ujarnya.
Baca Juga : Insanul Fahmi Akui Nikahi Inara saat Masih Beristri, Benarkah Bisa Dipidana?
Selain itu, atmosfer kompetisi di tingkat nasional memaksa mereka bekerja ekstra keras. Banyak peserta yang sudah lebih berpengalaman, bahkan tergolong veteran ONMIPA. “Waktu pengerjaan soalnya ketat, pesertanya juga kuat-kuat. Tapi ya kami tetap maju dan berusaha yang terbaik,” lanjutnya.
Di tengah tekanan itu, kerja sama tim menjadi senjata utama mereka. Syailendra menegaskan bahwa ia dan rekan mahasiswa lainnya saling menopang. Ketika salah satu kesulitan memecahkan materi tertentu, yang lain langsung datang mengisi celah. “Kami saling melengkapi. Kalau aku nggak paham bagian tertentu, teman yang lain bantu ngejelasin,” katanya.

Ariya memperkuat cerita itu. Ia mengakui bahwa kekompakan mereka menjadi fondasi yang menjaga motivasi tetap stabil. “Tanpa saling dukung, mungkin kami bakal kewalahan. Bukan cuma belajar bareng, tapi juga saling jaga mental,” ucap Ariya.
Peran pembina juga tidak bisa dikesampingkan. Selama sembilan bulan itu, para dosen pendamping memberikan materi tambahan, latihan soal, hingga prediksi pola soal yang mungkin keluar pada tahap nasional. “Pembina kami luar biasa dedikasinya. Mereka nemenin kami dari awal banget. Kami benar-benar berterima kasih,” ujar Ariya.
Prestasi ini, lanjutnya, bukan hanya kemenangan pribadi, tetapi juga kebanggaan bagi keluarga dan kampus. UB sendiri memberikan fasilitas pembinaan yang cukup lengkap, memungkinkan mereka fokus pada pendalaman materi tanpa terbebani hal teknis. “Dukungan kampus besar sekali. Itu ngebantu kami tetap jalan, walau sibuk kuliah,” ujar Ariya.
Baca Juga : Pemerintah Beri Diskon Tarif Tol 10–20 Persen untuk Libur Nataru 2025/2026, Simak Jadwalnya
Bagi mereka, Honorable Mention ini tidak berhenti sebagai penghargaan semata. Rekam prestasi dari ONMIPA-PT membuka peluang akademik lebih luas, mulai dari beasiswa, kompetisi lanjutan, hingga peluang riset. “Prestasi ini bakal jadi bonus besar buat portofolio akademik kami,” kata Ariya.
Syailendra, dan Ariya juga sudah memasang target berikutnya. Mereka ingin kembali turun gelanggang dan meraih hasil lebih tinggi di masa mendatang. “Kami bakal coba ikut kompetisi lagi, termasuk ONMIPA tahun depan. Harapannya bisa dapat hasil yang lebih baik,” sambung Syailendra penuh optimisme.
Syailendra dan Ariya menyampaikan bahwa capaian yang mereka peroleh diharapkan dapat menjadi dorongan bagi mahasiswa lain untuk turut mengembangkan kemampuan di bidang masing-masing. Keduanya menegaskan bahwa setiap mahasiswa memiliki peluang yang sama untuk berprestasi selama mau memulai prosesnya.
Dalam pesannya, mereka menekankan pentingnya disiplin belajar sebagai fondasi meraih capaian akademik. “Mulailah dari sekarang. Belajar sedikit setiap hari. Konsistensi adalah hal yang paling utama,” pungkas keduanya.
