Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Pemerintahan

Bupati Sanusi Pastikan Anak Hidrosefalus Asal Bululawang Ditangani Intensif di RSSA

Penulis : Tubagus Achmad - Editor : Yunan Helmy

18 - Nov - 2025, 17:39

Placeholder
Bupati Malang HM. Sanusi didampingi Ketua TP PKK Kabupaten Malang Anis Zaidah Sanusi saat meninjau kondisi pasien anak yang mengalami hidrosefalus di Rumah Sakit Umum Daerah dr Saiful Anwar (RSSA) Malang, Selasa (18/11/2025).

JATIMTIMES - Bupati Malang HM. Sanusi memastikan pasien anak berinisial NH (7), asal Kecamatan Bululawang, yang mengalami hidrosefalus ditangani secara intensif oleh pihak Rumah Sakit Umum Daerah  dr Saiful Anwar (RSSA) Malang. 

Sanusi meninjau langsung kondisi NH di RSSA Malang didampingi Ketua Tim Penggerak  Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Anis Zaidah Sanusi, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang drg Wiyanto Wijoyo, Direktur Utama RSSA Malang dr Mochamad Bachtiar Budianto beserta jajaran. 

Baca Juga : Kasus Kekerasan Meningkat, Pemkot Batu dan DPRD Godok Raperda Perlindungan Perempuan dan Anak

"Kunjungan hari ini untuk melihat keadaan anak itu memerlukan bantuan. Jadi, kami pastikan BPJS-nya sudah tercover," ungkap Sanusi, Selasa (18/11/2025). 

Sanusi menyebut, pihaknya akan membantu Rp 10 juta untuk biaya pengobatan NH dan nantinya Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Malang juga akan memberikan bantuan kepada  NH. Jika biaya pengoabatan masih kurang, nantinya akan dibantu melalui Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) Kabupaten Malang. 

"Kita pemerintah bisa membantu pengobatannya melalui rumah sakit yang berkompeten, dalam hal ini RSSA yang akan menangani dan secara profesional sudah dilakukan," kata Sanusi. 

Sanusi mengapresiasi langkah RSSA yang bertindak cepat dalam penanganan anak NH. Selain itu, pihak RSSA Malang telah bekerja sama dengan Jerman untuk penyakit hidrosefalus yang menimpa  NH. Sehingga ke depan bisa ditemukan pencegahan sejak dini agar seseorang bisa terhindar dari penyakit hidrosefalus. 

Sanusi mengatakan, karena  hidrosefalus merupakan penyakit langka, pihaknya juga telah meminta kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Malang untuk menjalin komunikasi aktif dengan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur (Jatim) maupun Kementerian Kesehatan RI agar dapat mencari solusi untuk menangani penyakit hidrosefalus. 

"Seperti stunting sudah menjadi kasus nasional hingga pemerintah turun tangan. Kalau ini banyak kasusnya nanti, ya pemerintah harus turun tangan karena kesehatan masyarakat adalah hak masyarakat yang dijamin oleh pemerintah," tegas Sanusi. 

Baca Juga : Penguatan KIM untuk Menangkal Hoaks yang Menyerang Masyarakat

Sementara itu, Direktur Utama dr Mochamad Bachtiar Budianto menyampaikan, penyakit hidrosefalus merupakan penyakit bawaan lahir dari beberapa jenis penyakit dan terdapat penyumbatan cairan di otak. 

"Di dalam saluran-saluran itu semakin lama semakin besar, sehingga cairannya besar otaknya sebagian kejepit, mengecil dan pertumbuhannya terganggu. Tangan kaki itu akhirnya kekurangan kekuatan atau seperti lumpuh penyebabnya saluran otak," beber Bachtiar. 

Pihaknya menambahkan,  di tengah-tengah otak terdapat cairan yang menjaga otak. Namun, karena adanya penyumbatan cairan di otak, maka cairan di dalamnya yang terlalu besar menekan otak. 

"Sehingga nanti operasi pertama adalah membuat saluran dari otak ke dalam perut supaya cairannya lancar. Nanti berangsur-angsur. Sejauh ini kasusnya langka. Yang lebih tahu dokter anak," pungkas Bachtiar.


Topik

Pemerintahan Anak hidrosefalus Bupati Malang Sanusi hidrosefalus Kabupaten Malang RSSA



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Tubagus Achmad

Editor

Yunan Helmy