JATIMTIMES – Suasana di Kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Madura, Jalan Halim Perdana Kusuma, Bangkalan, tampak berbeda pada Jumat siang, 19 September 2025. Ratusan perwakilan perusahaan mikro dan kecil berkumpul dalam sebuah forum bertajuk Customer Gathering, yang digelar khusus untuk memperingati Hari Pelanggan Nasional.
Forum itu bukan sekadar seremoni tahunan. Bagi BPJS Ketenagakerjaan, kegiatan ini adalah bentuk nyata pendampingan dan apresiasi kepada para pelaku usaha yang selama ini tertib menjalankan kewajiban kepesertaan. Di sisi lain, ajang ini juga menjadi ruang dialog terbuka untuk memperluas pemahaman mengenai manfaat jaminan sosial ketenagakerjaan.
Baca Juga : Mahasiswa Tulungagung Gelar Aksi di DPRD, Bupati Pastikan Tidak Ada Kriminalisasi Aktivis
Kepala Cabang BPJS Ketenagakerjaan Madura, Indriyatno, menekankan bahwa perlindungan tenaga kerja tidak boleh dipahami sebatas santunan ketika risiko terjadi. Ia menilai manfaat program jaminan sosial bisa dirasakan sejak awal seorang pekerja menjadi peserta. Ia mencontohkan, perlindungan dasar seperti Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM) selama ini sudah terbukti membantu keluarga pekerja. “Gunanya BPJS Ketenagakerjaan itu bukan hanya saat susah, seperti meninggal, kecelakaan kerja, atau berhenti bekerja. Tapi sebenarnya ada manfaat lain yang bisa dirasakan sejak menjadi peserta,” katanya.
Indriyatno kemudian memaparkan manfaat tambahan yang kerap luput diketahui, antara lain fasilitas kredit rumah bagi peserta serta beasiswa pendidikan untuk anak pekerja yang mengalami risiko kerja. Ia menyebut, program itu lahir dari kebutuhan nyata di masyarakat. “Dulu kami ingin bantu kredit motor, tapi tidak diizinkan. Sekarang kami diberi ruang untuk bantu peserta punya rumah. Beasiswa juga sudah kami salurkan ke ratusan anak tenaga kerja di Bangkalan,” ujarnya.
Suasana forum semakin hidup saat sesi tanya jawab dibuka. Para perwakilan perusahaan mikro dan kecil aktif melontarkan pertanyaan seputar mekanisme klaim, prosedur kepesertaan, hingga detail iuran. Menurut Indriyatno, antusiasme itu menjadi bukti bahwa perusahaan kecil kini semakin menyadari pentingnya perlindungan sosial bagi pekerja mereka. Ia menegaskan, setiap masukan dari peserta akan menjadi bahan evaluasi untuk memperbaiki layanan.
Dalam kesempatan yang sama, pihak BPJS Ketenagakerjaan juga menyampaikan permohonan maaf terkait kunjungan mendadak tim ke beberapa perusahaan peserta. Menurut Indriyatno, kunjungan tersebut semata-mata dilakukan untuk memastikan perlindungan tenaga kerja tidak terlewatkan, sekaligus memberikan edukasi langsung di lapangan.
Indriyatno menambahkan, kegiatan serupa rutin dilakukan setiap tahun bagi perusahaan menengah dan besar. Sementara itu, untuk perusahaan mikro dan kecil, inisiatif ini baru memasuki tahun kedua. Rencananya, agenda serupa akan kembali digelar tahun depan dengan cakupan yang lebih luas. “Insya Allah tahun depan kami akan adakan lagi untuk pelaku usaha mikro dan kecil. Karena mereka adalah tulang punggung ekonomi lokal yang perlu terus kami dampingi,” tuturnya.
Baca Juga : Lansia di Banyuwangi Idap Tumor Ganas, Kelurahan Lateng Beri Pendampingan Medis
Dengan gaya yang sederhana namun penuh makna, forum Customer Gathering kali ini menghadirkan pesan jelas: perlindungan tenaga kerja adalah investasi sosial yang penting bagi keberlangsungan usaha. Bagi perusahaan kecil di Madura, kehadiran BPJS Ketenagakerjaan bukan hanya sebagai pemberi jaminan, melainkan mitra yang aktif mendampingi perjalanan mereka.
