Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

BUMD Jatim Minim Partisipasi di Job Fair Disnakertrans 2025, Pola Rekrutmen Dipertanyakan

Penulis : M. Bahrul Marzuki - Editor : Nurlayla Ratri

30 - Sep - 2025, 20:07

Placeholder
Pencari kerja melihat daftar Loker di Job Fair Disnakertrans Jatim 2025

JATIMTIMES - Pemprov Jatim diketahui memiliki memiliki 8 BUMD (Badan Usaha Milik Daerah). Yaitu, Bank Jatim, BPR Jatim, Jamkrida, PT JGU, PT Air Bersih, PJU, PT PWU dan Askrida. Namun hanya Bank Jatim saja yang terlihat membuka booth di Job Fair 2025 yang diadakan oleh Disnakertrans Jatim, di Dyandra Convention Hall, Surabaya, Selasa (30/9).

Job Fair ini dilaksanakan selama dua hari hingga Rabu (1/10). Acara ini dibuka oleh Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa dan Kepala Disnakertrans Jatim Sigit Priyanto.

Baca Juga : Fraksi PPP-PSI Soroti Ketimpangan Perencanaan dan Realisasi Anggaran yang Terus Berulang

Gelaran ini melibatkan 67 perusahaan dengan total 5.589 lowongan kerja yang menjadi upaya Pemprov Jatim untuk menekan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT). 5.589 lowongan yang tersedia, terdiri dari 3.894 lowongan dalam negeri, 1.848 lowongan luar negeri, dan 163 lowongan khusus bagi penyandang disabilitas.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, pada Februari 2025 tingkat pengangguran terbuka sebesar 3,61 persen atau turun 0,13 persen poin dibandingkan Februari 2024. Kemudian, sebanyak 8,61 juta orang (36,09 persen) bekerja pada kegiatan formal, turun sebesar 0,79 persen poin dibanding Februari 2024. Sementara itu, persentase setengah pengangguran di Jatim naik sebesar 0,12 persen poin, sedangkan pekerja paruh waktu turun 0,15 persen poin dibandingkan Februari 2024.

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, menyampaikan apresiasi kemitraan dengan dunia usaha dan industri (DUDIKA) yang telah menyediakan ribuan lapangan kerja. Ia berharap job fair ini bukan hanya mempertemukan antara keterampilan pencari kerja dengan kebutuhan perusahaan, tetapi juga menciptakan kesesuaian yang linear dengan kecenderungan pencari kerja.

Termasuk mempertimbangkan faktor kedekatan dengan keluarga, terutama bagi perempuan yang sudah berkeluarga. “Di bidang apa dan di mana itu penting untuk mereka putuskan. Terutama bagi perempuan yang sudah berkeluarga,” ujarnya saat sambutan.

Di tempat yang sama Kepala Disnakertrans Jatim, Sigit Priyanto, menjelaskan bahwa tema “Merdeka Berkarir” bertujuan memberikan ruang kebebasan bagi setiap orang, tanpa terkecuali. Yakni, untuk mengakses peluang kerja sesuai minat, bakat, dan kreativitas, baik di sektor formal maupun informal. 

“Job Fair ini dimaksudkan untuk mendukung program pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam menurunkan Tingkat Pengangguran Terbuka di Jawa Timur,” ujar Sigit.

Dikonfirmasi mengenai minimnya BUMD Pemprov yang ikut membuka lowongan kerja, Sigit mengaku belum mengetahui detail. "Kalau dia siap mengikuti gak apa-apa. Kita buka semuanya, maksutnya biar terlambat gak apa," ujarnya.

Sigit melanjutkan jika data rinciannya ada termasuk juga job disknya. "Kan masih ada kesempatan hari ini sama besok. Nanti pengerjaan apa yang cocok segera dikoordinasikan ditangkap biar terisi," imbuhnya.

Baca Juga : UIN Maliki Dorong Desa Ngadireso Jadi Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak

Sebelumnya, BUMD yang dimiliki Pemprov Jatim menjadi sorotan banyak fraksi di DPRD Jatim. Misalnya, Juru Bicara Fraksi PAN DPRD Jawa Timur, Suli Da’im, mengkritisi kondisi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) serta peran Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang dinilai belum optimal.

Menurut dia, BUMD seharusnya mendapat perhatian serius. Jangan sampai keberadaannya hanya dijadikan tempat menampung orang-orang yang tidak memiliki kapasitas dalam mengelola.

“Makanya kan kita ini terkait dengan BUMD, itu kan harus mendapat perhatian serius. Jangan kemudian BUMD itu dijadikan tempat untuk menampung orang-orang yang tidak punya kapasitas dalam mengelola BUMD,” ujarnya.

Terkait permasalahan BUMD Jatim, Suli Daim menilai akar masalahnya ada pada sumber daya manusia (SDM).

“Kalau SDM-nya, ya. Sebenarnya sistem yang dilaporkan kan sudah bagus. Tapi kapasitas SDM ini kan harus berkorelasi terhadap core business yang melekat di BUMD,” lanjutnya.

Ia mencontohkan ketidaksesuaian penempatan SDM. “Kalau kemudian orang ini kapasitasnya, keilmuannya di bidang olahraga, mohon maaf, kemudian dia berada di perbankan, mana mungkin dia akan sambung dalam pengembangan perumahan,” imbuh Suli.


Topik

Peristiwa job fair surabaya bumd jatim



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

M. Bahrul Marzuki

Editor

Nurlayla Ratri