JATIMTIMES - Kebersihan sungai di Kota Malang kembali menjadi sorotan. Menyambut momentum World Clean Up Day 2024, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang melakukan pemantauan sekaligus aksi nyata pembersihan di beberapa titik aliran sungai.
Plh Kepala DLH Kota Malang, Gamaliel Raymond Hatigoran Matondang, menjelaskan bahwa pihaknya telah menurunkan tim khusus untuk membersihkan aliran Sungai Metro sepanjang 900 meter di wilayah Bandulan.
Baca Juga : Gaji ASN Bakal Naik, Komisi A DPRD Jatim: Harus Setimpal dengan Layanan ke Masyarakat
“Jenis sampah yang kami temukan cukup beragam. Mulai dari plastik, sampah organik, hingga barang rumah tangga seperti kasur dan guling bekas. Hari ini juga kami lakukan perhitungan jumlah sampah yang terkumpul. Sebagian nanti akan disalurkan ke bank sampah,” ujar Raymond.
Selain sampah, warga setempat juga meminta adanya pengerukan sedimen yang menumpuk di dasar sungai. DLH bersama DPUPRPKP Kota Malang menurunkan tim gabungan. Sedimen hasil pengerukan dimasukkan dalam karung dan ditata di sepanjang 100 meter bantaran.
Langkah ini bertujuan memperkuat dinding sempadan agar tidak mudah tergerus derasnya aliran air.
“Titik yang cukup terdampak sekitar 100 meter. Penguatan ini penting supaya arus sungai tidak langsung menghantam dinding,” terang Raymond.
Selama dua pekan terakhir, DLH Kota Malang melakukan pemantauan di sejumlah titik sungai. Hasilnya, ditemukan tiga lokasi yang butuh penanganan cepat, yakni Sungai Bumiayu, Sungai Brantas, dan Sungai Metro.
Untuk Sungai Brantas, pembersihan hanya dapat dilakukan di permukaan karena kedalaman mencapai 20 meter sehingga pengerukan dasar tidak memungkinkan.
“Kami timbun sampah permukaan dengan tanah dan potongan bambu, lalu diberi tanda agar masyarakat tidak membuang sampah lagi di sana,” tambahnya.
Baca Juga : Pemkot Malang Perketat Pengawasan SPPG, Wajib Kantongi Sertifikasi Higienis
Raymond menegaskan, menjaga kebersihan sungai bukan hanya tugas pemerintah, melainkan tanggung jawab bersama. Dalam hal ini juga masyarakat yang menjadi titik utama.
“Kami imbau warga jangan membuang sampah ke sungai dan jangan membakarnya. Taruhlah di tempat sampah. Kami pastikan sampah tersebut akan diambil penggerobak dan terangkut ke TPS,” pungkasnya.
Dengan pemantauan intensif dan aksi bersih-bersih sungai ini, DLH berharap masyarakat semakin sadar bahwa sungai bersih bukan hanya soal estetika, melainkan juga untuk menjaga lingkungan, kesehatan, serta keselamatan warga dari ancaman banjir.
Selain fokus pada sungai, DLH juga menyiapkan agenda lain untuk mempercantik ruang publik. Pekan depan, akan dilakukan perbaikan taman di Pandanwangi, pembaruan fasilitas bermain, kamar mandi, serta lampu di Alun-alun Merdeka Malang melalui kerja sama dengan Bank Jatim.