Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Pendidikan

Malang Jadi Episentrum Sastra Baru, Ribuan Talenta Disiapkan Menembus Dunia

Penulis : Anggara Sudiongko - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

24 - Sep - 2025, 17:58

Placeholder
Gelaran Manajemen Talenta Nasional (MTN) Seni Budaya di Universitas  Brawijaya (UB) (foto: Anggara Sudiongko/MalangTimes)

JATIMTIMES - Sastra Indonesia tengah mencari denyut baru, dan Kota Malang dipilih sebagai titik mula perburuan. Bukan tanpa alasan, ekosistem literasi di kota pendidikan ini sudah lama menjadi rumah bagi diskusi, penerbitan independen, hingga komunitas kreatif yang hidup. 

Melalui Manajemen Talenta Nasional (MTN) Seni Budaya di Universitas  Brawijaya (UB), Rabu, (24/5/2025), pemerintah berusaha menjaring ribuan calon sastrawan muda agar tak hanya tumbuh, tapi juga berjejak di panggung global.

Baca Juga : PSEL di TPA Supit Urang Butuh 2.000 Ton Sampah per Hari, Pemkot Malang Putar Otak

“MTN bukan sekadar program, tapi sistem berjenjang untuk memastikan talenta Indonesia siap menembus pasar global,” kata Menteri Kebudayaan RI, Fadil Zon, menegaskan arah besar inisiatif ini.

Penetapan Malang sebagai lokus program dinilai logis. Judi Wahyudin, Sesditjen Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kebudayaan, menyebut Malang sebagai kota dengan fondasi literasi yang kuat.

1

“Kampus aktif, komunitas sastra tumbuh, ruang baca ramai, dan penerbit independen memberi ruang bagi eksperimen. Ini pengakuan atas peran strategis Malang dalam merawat talenta sastra,” ucap Judi.

Di balik pernyataan itu, terselip ambisi besar: mengurai persoalan klasik sastra Indonesia, minimnya akses penerbitan, distribusi yang timpang, hingga karya yang jarang menembus terjemahan. MTN hadir sebagai jalan sistematis: dari pelatihan teknis, residensi, hingga koneksi ke festival sastra dunia.

Sejak pertengahan September, 200 penulis muda menjalani lokakarya intensif di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya. Mereka belajar langsung dari nama-nama besar: Sasti Gotama di cerpen, Yusi Avianto Pareanom di novel, dan Yohan Fikri di puisi.

Bagi Denny Misharudin, Ketua Pelaksana sekaligus aktivis Pelangi Sastra Malang, sesi ini bukan sekadar ajang belajar menulis. Ia adalah tahap pemetaan mengenali bakat, lalu menyiapkan jalur bagi mereka yang mampu melangkah lebih jauh.

Baca Juga : CSCS Unair Gelar Diskusi Reformasi Demokrasi Elektoral, Pilpres 2029 Pastikan Tak Boleh ada Calon Tunggal

“Data para peserta akan masuk ke tim pusat. Yang paling kuat, misalnya novel, akan kami dorong ke master class di tahun berikutnya,” jelasnya, saat wawancarai di UB, Rabu, (24/5/2025).

Tahap berikutnya bukan lagi sekadar kelas, melainkan suntikan inspirasi. Ribuan peserta bertemu Dee Lestari dan Valiant Budi Yogi dalam forum Ikon Inspirasi. Tujuannya bukan seremonial, melainkan memantik imajinasi dan keseriusan menekuni jalan kepenulisan.

Meski teknologi dan kecerdasan buatan makin mendominasi, Denny yakin dunia sastra justru menemukan cara baru untuk hidup. Baginya, yang penting bukan sekadar menjaga tradisi membaca dan menulis, melainkan mengawal agar karya sastra tetap punya ruang dan gaung di tengah derasnya digitalisasi.

“MTN tidak berhenti setelah lokakarya. Data talenta akan masuk ke basis data nasional, lalu ditindaklanjuti dengan master class, presentasi, hingga dukungan penerjemahan. Tujuan akhirnya: karya-karya anak muda ini hadir di panggung internasional,” tutup Denny.


Topik

Pendidikan Sastra Sastra Indonesia Manajemen Talenta Nasional MTN Seni Budaya Universitas  Brawijaya UB



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Anggara Sudiongko

Editor

Sri Kurnia Mahiruni