MALANGTIMES - Limbah plastik saat ini menjadi permasalahan lingkungan yang cukup pelik. Pasalnya, limbah plastik sulit dan cenderung tak bisa hancur secara alami. Plastik juga sulit untuk didaur ulang.

Baca Juga : Alumni Benarkan Adanya Desas-desus Pergantian WR III UMM

Setiap sampah plastik baru akan hancur dalam waktu 200-400 tahun. Saat terurai, partikel-partikel plastik akan mencemari tanah dan air tanah.

Berbagai media kini juga banyak memberitakan betapa seriusnya persoalan limbah plastik ini. Sampah plastik tak hanya dijumpai di wilayah darat saja, tapi juga sudah menyebarluas ke wilayah lautan. Kini bahkan ekosistem di laut sedang terancam.

Menanggapi hal tersebut, sekelompok siswa dari Jurusan Tata Busana SMKN 7 Malang memanfaatkan limbah plastik untuk disulap menjadi karya seni. Limbah plastik tersebut disulap menjadi satu busana yang unik.

Busana yang terbuat dari limbah-limbah tersebut membentuk citra Kota Malang. Ada jalanan, ada topeng Malangan, ada jaran kepang, bunga-bunga, rumah warna-warni, jembatan, kereta api, dan lain-lain. Salah satu siswa menyatakan bahwa busana itu dibuat dari bahan daur ulang.

"Ada kresek, sedotan, kardus bekas, koran, tutup botol bekas, pita kaset, anyaman bambu," ujar Imel Fitria Cahyani kelas 12 Jasa Boga.

Baca Juga : Penunjukkan Wakil Rektor III UMM Timbulkan Polemik, Rektor Minta Anulir SK PP Muhammadiyah

Berkat keunikannya, busana tersebut meraih juara 2 dalam event fashion yang diadakan Badan Koordinator Wilayah (Bakorwil) Surabaya dalam rangka ulang tahunnya, mengalahkan 50 busana lainnya.

"Keunggulan kami dari peserta lain juga cara menampilkan busana ini, dari keanggunan sang model juga cara berjalannya," imbuh Imel.

Untuk diketahui, busana tersebut dibuat dalam waktu sekitar satu bulan.