JATIMTIMES - Juru parkir (jukir) di Kota Malang diminta untuk turut menyarankan pengguna jasa parkir untuk melakukan pembayaran melalui QRIS. Hal tersebut lantaran penggunaan QRIS untuk pembayaran jasa parkir masih belum optimal.
Menurut Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang, Widjaja Saleh Putra, keterlibatan jukir untuk turut menyarankan penggunaan QRIS tersebut dalam rangka penguatan kepada masyarakat.
Baca Juga : Satpol PP Surabaya Tertibkan Pedagang di Trotoar Pasar Keputran
"Penguatan pada masyarakat terlebih dahulu. Terutama jukirnya, bahwa harus menyarankan pada pengguna jasa, untuk menggunakam QRIS," jelas Jaya, sapaan akrabnya.
Saat ini, dari sebanyak 740 titik parkir di Kota Malang, penggunaan QRIS masih belum genap 10 persen. Yakni masih ada sebanyak 50 titik parkir yang dapat melakukan pembayaran menggunakan QRIS.
"Belum efektif yang 50 itu. Dari 740 titik parkir," imbuh Jaya.
Di sisi lain, beberapa waktu lalu sempat heboh di media sosial bahwa pembayaran penggunaan jasa parkir menggunakan QRIS menggunakan atas nama pribadi.
Menurut Jaya, hal tersebut memang sengaja dilakukan. Dirinya berdalih bahwa kendati QRIS tersebut atas nama pribadi, pihaknya dapat melakukan pemantauan melalui Bank Jatim.
Baca Juga : 235 Koperasi Desa Merah Putih Tuntas Terbentuk di Magetan, Operasional Tunggu Juknis
"Memang kita buat begitu dulu, tapi kan bisa dimonitor oleh kami dan Bank Jatim. Bisa dimonitor, karena mereka kan setor ke kami juga," tutur Jaya.
Menurutnya, skema penggunaan QRIS berisi atas nama pribadi tersebut tengah dievaluasi. Ia menyebut bahwa hal tersebut juga dalam rangka memetakan potensi pendapatan dari sektor retribusi parkir secara riil.
"Sudah kita evaluasi, kemungkinan akan kita alihkan pada Pemda. Karena memang untuk bayar parkir, untuk menghitung kondisi riil potensinya," pungkas Jaya.
