Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Hiburan, Seni dan Budaya

Ritual Topo Mbisu Mubeng Deso: Tangkap Sinyal Alam ala Bersih Desa Tlogomas

Penulis : Hendra Saputra - Editor : Dede Nana

14 - Feb - 2025, 11:50

Placeholder
Pemberangkatan Topo Mbisu Mubeng Deso sebagai rangkaian Bersih Desa Tlogomas (foto: Hendra Saputra/JatimTIMES)

JATIMTIMES - Rangkaian Bersih Desa 1077 Tahun Tlogomas dengan tajuk 'Dari Kanjuruhan Awal Peradaban Nusantara' dimulai dengan kegiatan Topo Mbisu Mubeng Deso atau dalam bahasa Indonesia diartikan bertapa tanpa suara mengelilingi desa. Kegiatan itu berlangsung pada Kamis (13/2/2025) pukul 23.00 WIB. 

Kegiatan tersebut terpusat di Situs Watugong yang berada di Jalan Kanjuruhan, Kelurahan Tlogomas, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. Disitu, para peserta Topo Mbisu Mubeng Deso berkumpul sebelum berkeliling desa. 

Baca Juga : Hukum Mengucapkan Selamat Hari Valentine dalam Islam 

Sebuah ritual dijalankan oleh sejumlah warga asli Tlogomas. Mulai dari mengambil air dari petirtaan asli Tlogomas, melakukan pemasangan janur, berdoa bersama di Situs Watugong hingga ritual sebelum pemberangkatan Mubeng Deso. 

Salah satu panitia Bersih Desa 1077 Tahun Tlogomas, H Abdi Cukup Santosa mengatakan kegiatan awal yakni mengambil air pada sumber air asli dari Tlogomas. Selanjutnya, melakukan pemasangan janur pada akses jalan masuk Situs Watugong. 

Ritual berdoa bersama di Situs Watugong (foto: Hendra Saputra/JatimTIMES)

“Malamnya kami melakukan Topo Mbisu Mubeng Deso,” kata Abdi kepada JatimTIMES, Jum'at (14/2/2025). 

Dijelaskan Abdi, Topo Mbisu diartikan menangkap sinyal dari alam. Terutama di wilayah Kelurahan Tlogomas yang hingga saat ini masih menjunjung tinggi nilai kebudayaan lokal. 

“Pada dunia lain dikatakan sebagai indera keenam. Jadi dengan kita diam, itu mendengarkan tanda dari alam,” ungkap Abdi. 

Sementara itu, Mubeng Deso dijelaskan Abdi merupakan peninggalan leluhur untuk memagari gaib desa, yakni Tlogomas. “Langkah ini mungkin secara terbuka tahun ini. Tapi sebelumnya kami sudah lakukan sendiri,” imbuh Abdi. 

Rangkaian Bersih Desa Tlogomas (foto: Hendra Saputra/JatimTIMES)

Saat Mubeng Deso, Abdi mengaku para warga yang terlibat terus melantunkan wirid sepanjang jalan. Selanjutnya, perjalanan Mubeng Deso diakhiri kembali ke Situs Watugong. 

Baca Juga : Tradisi Resik Lawon Masyarakat Cungking Banyuwangi Songsong Bulan Suci Ramadan

“Setelah keliling desa, kami kembali ke Situs Watugong. Selama perjalanan kami baca wirid, dan kami kembali kumpul kemudian baca doa. Setelah itu kami juga salat hajat, mengingat malam itu juga malam Nisfu Sya'ban,” beber Abdi. 

Dari kegiatan itu, Abdi mengaku warisan leluhur tidak ada yang salah. Hanya saja, informasi yang didapat masyarakat tidak lengkap sehingga banyak yang menyalahkan. 

“Ini murni budaya kita namun yang kita lakukan juga menyalahi syariat. Harapan kami setelah memagari gaib, warga mulai lurah, ketua lembaga sosial dan seluruh komponen masyarakat terjauh dari bencana baik jasmani ataupun rohani,” tukas Abdi. 

 

 


Topik

Hiburan, Seni dan Budaya bersih desa tlogomas bersih desa tlogomas topo mbisu mubeng deso



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Hendra Saputra

Editor

Dede Nana