JATIMTIMES - Dinas Tenaga Kerja, Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu (Disnaker-PMPTSP) Kota Malang pada tahun 2024 tetap akan menggelar sejumlah pelatihan. Total ada 8 pelatihan yang akan digelar selama tahun 2024 ini.
8 pelatihan tersebut diantaranya adalah Administrasi Perkantoran, Tata Kecantikan Rambut, Hantaran, Konten Kreator, Kesehatan Tradisional, Teknisi Telepon Seluler, Terapis Kecantikan SPA dan Desainer Multimedia.
Baca Juga : Waduh, Nilai Tukar Petani Jatim April 2024 Turun 5,81 Persen
Untuk pelatihan administrasi perkantoran digelar pada 19 hingga 24 Februari 2024. Kemudian tata kecantikan rambut digelar pada 4 hingga 9 Maret 2024. Lalu pelatihan hantaran digelar pada 13 hingga 18 Mei 2024. Selanjutnya konten kreator digelar 3 hingga 8 Juni 2024. Kemudian pelatihan kesehatan tradisional digelar pada 22 hingga 27 Juli 2024.
Masih di tanggal yang sama yakni 22 hingga 27 Juli 2024, Disnaker-PMPTSP Kota Malang menggelar pelatihan teknisi telepon seluler. Berlanjut pelatihan terapis kecantikan spa yang digelar pada 26 hingga 31 Agustus 2024. Dan terakhir pelatihan desainer multimedia yang digelar pada 9 hingga 14 September 2024.
Kepala Disnaker-PMPTSP Kota Malang, Arif Tri Sastyawan mengatakan bahwa saat ini jumlah pelatihan yang digelar menurun dari tahun 2023. Sementara berdasarkan data, pada tahun 2023 Disnaker-PMPTSP Kota Malang menggelar sekitar 13 kegiatan pelatihan.
Diantaranya adalah barista, desain grafis, digital marketing, olahan pangan, food and beverage, tata kecantikan rambut, desain grafis, pelatihan servis sepeda motor injeksi, pelatihan teknisi telepon seluler dan pelatihan konten kreator. Sebagian pelatihan pada tahun 2023 digelar hingga dua kali.
“Untuk tahun ini menurun. Karena ada penyesuaian anggaran,” kata Arif kepada JatimTIMES, Sabtu (4/5/2024).
Meski begitu, Arif menegaskan bahwa pelatihan yang digelar Disnaker-PMPTSP Kota Malang ataupun OPD yang lain berstandar nasional. Sehingga, masyarakat diimbau agar memanfaatkan pelatihan tersebut dengan baik.
Baca Juga : Jelang Pilkada, Reklame Bernuansa Politik Mulai Menjamur di Kota Malang
“Pelatihan yang kami lakukan mesti berstandar nasional. Baik yang dilakukan Disnaker-PMPTSP ataupun dari OPD lain,” ungkap Arif.
Akan tetapi, Arif mengaku saat ini pihaknya mengaku ada kesulitan pasca melakukan latihan. Dimana orang yang asli Malang sendiri justru tak ingin bekerja diluar Malang. “Nah kesulitannya adalah justru orang Malang sendiri tak ingin keluar dari Malang,” ungkap Arif.
Padahal, Arif mengaku pernah ditelepon oleh orang dari sejumlah daerah, seperti Batam, Bali dan lainnya. Namun orang Malang yang telah melakukan latihan justru tak ingin bekerja diluar Malang.
“Iya, saya sempat ditelepon orang dari luar kota. Tapi orang Malang-nya sendiri justru tak ingin bekerja diluar Malang, kesulitannya di sini,” beber Arif.