JATIMTIMES - Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Batu menganggarkan sebesar Rp1,8 miliar untuk kebutuhan pelatihan pegawai tahun ini. Hal itu untuk menyikapi permasalahan yang terjadi dalam kebutuhan pegawai yang berkompeten. Anggaran pelatihan itu bersumber dari Dana Bagi Hasil Cukai dan Tembakau (DBHCT).
Hal tersebut disampaikan Sekretaris Disnaker Batu Adek Imam Santoso pada Kamis (2/5/2024). Ia menegaskan, program pelatihan yang ada 2024 difokuskan untuk memberikan upgrade skill kepada karyawan asli Kota Batu. Ia juga mengklaim ada keberhasilan penurunan pengangguran.
Baca Juga : Cetak Pemimpin Masa Depan, BPSDM Jatim dan Pemkab Sidoarjo Kolaborasi Gelar PKA
"Pada program kami tahun ini berbeda dengan tahun lalu. Tahun 2023 pelatihan difokuskan kepada masyarakat Batu agar mampu mandiri dan terserap tenaga kerja. Hasilnya penurunan angka pengangguran dari 2022 ke 2023 terjadi secara signifikan," klaimnya.
Disnaker, sambungnya, juga akan melakukan pemetaan program prioritas agar ke depannya DPRD dapat melihat kebutuhan perusahaan dan pegawai yang berada di Kota Batu untuk menambah kompetensi diri.
Menurut dia hal yang paling penting, adalah dari pihak Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Batu juga bisa mengajukan pelatihan kepada Disnaker Batu agar nantinya dapat dimusyawarahkan antara eksekutif dan legislatif.
"Kami tidak boleh tiba-tiba memberikan pelatihan kepada pegawai di hotel-hotel di Kota Batu. Proses pelatihan yang dimaksud bisa diajukan," tambahnya.
Baca Juga : Ini Tantangan Disnaker-PMPTSP Kurangi Angka Pengangguran di Kota Malang
Ia beranggapan, perlu peran dari serikat pekerja apabila memang menginginkan Kota Batu memiliki pegawai dan masyarakat yang berkompeten. "Sedangkan untuk Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) kalau memang bisa memberikan fasilitas secara penuh untuk pelatihan, setidaknya dapat berembuk dengan pegawainya dalam pembayaran seperti pembagian 50-50 atau cara yang lainnya," tandasnya.
