Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Hiburan, Budaya dan Seni

120 Bantengan dan 4 Bule Bikin Heboh di Kota Batu

Penulis : Irsya Richa - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

05 - Aug - 2018, 22:57

Placeholder
Beberapa bantengan berjajar menghirup dupa di hadapannya di depan panggung rumah dinas wali kota Batu, Minggu (5/8/2018). (Foto: Irsya Richa/BatuTIMES)

Ada yang beda dalam atraksi bantengan untuk merayakan 10 tahun Bantengan Nuswantara kali ini. Yang membuat berbeda adalah tampilnya empat bule dalam kesenian bantengan yang digelar di sepanjang jalan protokol Kota Batu, Minggu (5/8/2018), itu.

Baca Juga : Didi Kempot Gelar Konser Amal dari Rumah, Hanya 3 Jam Donasi Capai Rp 5,3 Milliar

Empat bule itu berasal dari Meksiko, Jepang, Australia, dan Malaysia. Tak ada yang membedakan mereka. Empat bule itu pun mengenakan pakaian seragam layaknya peserta lain yang mengikuti bantengan Nuswantara ini. Lalu ada salah satu bule perempuan juga melukis wajahnya.

 

Mereka pun ikut berjalan mulai dari Stadion Brantas menuju Jl Sultan Agung-Jl Agus Salim-Alun-Alun Kota Batu dan finis di depan rumah dinas wali kota Batu Jl Panglima Sudirman.

Di sana, para bule ini tampil di hadapan masyarakat sambil membawa dupa di hadapan para banteng yang berjajar di depannya. Tanpa ada rasa takut, empat bule hingga para banteng itu mengeluarkan aksinya. 

Totalnya yang mengikuti Bantengan Nuswantara ini kurang lebih ada 120 grup bantengan. Mereka yang terlibat dari beragam daerah. Mulai dari bantengan Malang Raya, Blitar, Jombang, Mojokerto, Batam, dan sebagainya. 

Satu per satu bantengan itu pun menunjukkan aksinya di depan panggung kehormatan kepada ratusan masyarakat dan wisatawan. Ada juga bantengan yang ditunggangi oleh orang.

Lalu ada aksi macam bermain bola api yang cukup membuat para penonton terkesima. Situasi kerap menegang ketika para bantengan itu mulai kalap. 

Baca Juga : SBY Persembahkan 'Cahaya Dalam Kegelapan', Lagu Bagi Para Pejuang Covid-19

Para penonton, khususnya anak-anak, berkali-kali harus bersembunyi akibat ketakutan. Sebab, beberapa bantengan itu juga masuk mendekati para penonton.

“Tapi di situ itu rasa gregetnya. Waktu bantengan kalap. seru juga. Takut tapi penasaran dengan aksi mereka,” ungkap Wahyudi, warga Kelurahan Sisir, Kecamatan Batu.

“Event seperti ini memang kami tunggu-tunggu. inii adalah kebudayaan khas juga dari Kota Batu. Kalau bisa, sering-sering ada seperti ini,” katanya kepada BatuTIMES. 

Sementara itu, koordinator lapangan Bantengan Nuswantara Pendik Fradana menjelaskan, jika ratusan pelaku seni yang tergabung dalam Bantengan Nuswantara sebagai eksistensi kesenian bantengan yang telah menjadi salah satu budaya Indonesia. Sekaligus perayaan hari jadi Bantengan Nuswantara ke-10. “Di ulang tahun ke-10 tahun, kami gelar Bantengan Nuswantara untuk menunjukkan eksistensi kesenian bantengan khususnya di Kota Batu,” ujar Pendik. 

Tentunya kegiatan ini salah satu cara untuk melestarikan kesenian khas di Kota Batu. Supaya maayarakat juga tidak meninggalkan dan lupa akan kesenian yang sudah mendarah daging ini. “Adanya kegiatan ini supaya masyrakat dan wisatawan tahu dan ikut melestarikan kebudayaan dan kesenian ini,” tambahnya. (*)

 


Topik

Hiburan, Budaya dan Seni atraksi-Bantengan 10-tahun-Bantengan-Nuswantara kota-batu wali-kota-batu



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Irsya Richa

Editor

Sri Kurnia Mahiruni