Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Arema

Lima Playmaker Asing Kidal yang Membela Panji Arema, Siapa Saja?

Penulis : Hendra Saputra - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

06 - Feb - 2018, 17:49

Placeholder
Foto ilustrasi kumpulan pemain: Rodrigo Araya, Joao Carlos, Roman Chmelo, Marcio Teruel, Rodrigo Ost Dos Santos

MALANGTIMES -  Seorang playmaker adalah kunci tim sepak bola dalam membangun serangan. Perannya sangat dibutuhkan bagi tim yang mempunyai filosofi sepak bola entertain.

Khusus Arema, semenjak berlaga di kompetisi sepak bola Indonesia, selalu menggunakan jasa playmaker untuk menyuplai bola ke lini depan. Skill, kepintaran, dan kecerdikan seorang playmaker yang bermain di Arema sangat diperhatikan oleh tim pelatih sebelum direkrut.

Baca Juga : Jebolan Persema Punya Target Jalani Musim Kedua di Liga 1 Bersama Arema FC

Namun, dari masa ke masa, ada lima playmaker asing dengan spesialisasi kaki kiri alias kidal yang pernah memperkuat Arema. Siapa saja mereka?

Pertama ada nama Fabian Rodrigo Araya Moreno atau yang dikenal dengan nama Rodrigo Araya. Pemain asal Chile tersebut menjadi ikon Arema saat kompetisi tahun 2001. Dribbling bagus dan umpan manja yang sering diberikan kepada barisan striker Singo Edan menjadikan Araya dikenal sebagai tukang assist bagi striker. Tak luput dari ingatan, tendangan bebas dengan satu langkah menjadi signature dari Araya dan hingga kini masih membekas di hati Aremania.

Indonesia.

Playmaker kedua, ada nama Joao Carlos yang mulai bergabung pada musim kompetisi 2004. Pemain asal Brazil tersebut dijuluki "Si Tukang Sihir" karena kelihaiannya dalam memberikan umpan manja.

Permainan Joao Carlos sangat kental dengan jogo bonito atau sepak bola indah ala Brazil. Saat awal kedatangannya, Jo (sapaan akrab Joao Carlos) sempat mendapat cibiran dari Aremania yang menilai dia sedikit lemah dalam body balance. Maklum, posturnya kecil untuk ukursn pemain asing. Namun, cibiran tersebut berubah menjadi sanjungan kala ia menunjukkan kemampuannya dalam memberi assist ke barisan striker Arema.

Bergabung dengan Arema, Joao Carlos menorehkan prestasi merebut Piala Indonesia dua tahun berturut, yakni pada 2005 dan 2006. Kerja samanya bersama Singo Edan berakhir pada tahun 2007.

Baca Juga : Lama Tak Terlihat, Striker Lama Arema FC Akan Bergabung

Playmaker kidal ketiga yang dimiliki Arema yakni Roman Chmelo. Pemain asal Slowakia tersebut menjadi idola Aremania semenjak bergabung pada tahun 2009. Bersama empat pemain asing lain, yakni Noh Alam Shah, Muhammad Ridhuan, Pierre Njanka, dan Esteban Guillen, RC9 (sapaan akrab Roman Chmelo) tampil gemilang dan membawa Singo Edan menjuarai Indonesian Super League (ISL) 2010.

Selanjutnya ada nama Marcio Teruel yang membela panji Singo Edan pada gelaran turnamen ISC 2016 lalu. Pemain asal Brazil ini memiliki gaya main seperti Joao Carlos. Dia cerdik dan memiliki umpan cukup akurat. Kehadiran Teruel memberi warna baru bagi Arema karena sebelumnya Raphael Maitimo hanya berjuang bersama Nick Kalmar di lini tengah.

Terakhir adalah Rodrigo Ost Dos Santos. Pemain kidal asal Brazil ini menjadi tulang punggung Arema dalam menjalani turnamen Piala Presiden 2018. Peran Rodrigo memang belum begitu terlihat, namun ekspektasi Aremania sangat tinggi kepadanya. Bagaimana aksi Rodrigo dalam kompetisi nanti? Patut kita tunggu. (*)


Topik

Arema berita-malang arema-fc playmaker-asing-kidal-arema



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Hendra Saputra

Editor

Sri Kurnia Mahiruni