MALANGTIMES - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) punya inovasi mempermudah percepatan pembibitan. Ya BPPT bekerja sama dengan Pemkot Batu mengembangkan teknologi ex-vitro tersebut. Mereka membantu petani di Desa Sumber Brantas, Kecamatan Bumiaji.
Teknologi ex-vitro adalah perbanyakan bibit sesuai dengan sifat induknya dengan cara yang lebih sederhana. Sebagian pembibitannya sudah mulai dikembangkan. Hal tersebut ditandai dengan penanaman bersama umbi kentang ex-vitro di Desa Sumber Brantas, Kecamatan Bumiaji, Senin (22/1/2018).
Baca Juga : Hilang Terseret Arus Pantai Sipelot, Pencari Kerang Ditemukan Meninggal
Penanaman itu langsung dilakukan oleh Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko bersama Deputi Bidang Teknologi Agroindustri Bioteknologi BPPT Eniya Listyani, Wakil Wali Kota Batu Punjul Santoso, Kepala BPPT Unggul Priyanto (dua dari kiri), Kepala Dinas Pertanian Sugeng Pramono.
Kepala BPPT Unggul Priyanto menjelaskan benih kentang ex vitro jenis granula telah diproduksi sebanyak 40 ribu. Dan telah dilakukan uji coba penanaman bersama kelompok tani Desa Sumber Brantas. Panen perdananya umbi kentang hasil Ex vitro sebelumnya di lahan 1. 400 meter persegi menghasilkan 6,093 ton. Itu menunjukkan hasil lebih tinggi dari rata-rata produksi kentang tahun 2016 sebesar 18,62 ton.
"Bahwa tantangan budidaya kentang tidak ringan. Di antaranya ketersediaan benih kentang berkualitas yang masih terbatas," ungkap Unggul.
Inovasi pertanyakan benih kentang ini untuk mendukung penyediaan benih ke gang berkualitas. Teknologi pertanyakan benih tanaman secara Ex vitro merupakan proses Perbanyakan tanaman secara vegetatif. "Kelebihan teknologi ini adalah murah, mudah dan bisa dilakukan di lokasi dekat tempat budidaya," katanya.
Ia menambahkan dengan menggunakan benih ini jasa tanam lebih cepat dari normalnya dan hasil kentang lebih banyak. Rencana di tahun 2018 ini peningkatan lokasi teknologi perbanyakan benih kentang akan dilakukan di dua lokasi yang berbeda.
Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko menjelaskan, dengan kehadiran teknologi ex vitro BPPT ini bisa dimanfaatkan dengan maksimal. Melalui kerja sama ini bisa menunjukkan keunggulan khususnya di Desa Sumber Brantas, Kecamatan Bumaji, semakin berkualitas. Sekaligus untuk meningkatkan kesejahteraan petani kentang.
Baca Juga : Pemakaman Pasien PDP Covid 19 di Kota Batu Dilakukan Keluarga dengan Pantauan Khusus
"Saya mohon agar petani yang telah mendapat ilmu ex vitro ini dapat terus menghasilkan yang terbaik. Kepada BPPT. Semoga terus membantu dari aspek teknologi agar hasil pertanian Kota Batu semakin optimal," ucap Dewanti.
Sementara itu, Ketua Gabungan Kelompok Petani Sumber Jqya Joni Junaedi mengakui memang kentang dengan teknologi ex vitro membantu petani kentang. Selain karena dari segi harga murah, kualitas bagus dan tingkat panen tinggi. "Melalui teknologi Ex vitro ini memang benih jadi banyak dan harganya lebih murah," jelas Joni.
Selain itu, para petani ini mendapatkan bantuan screen house kentang ex vitro dua lokasi, sarana-prasarana kentang ex vtiro, sarana dan prasarana pembibitan. Dan gedung Pusat Pengembangan Agen Hayati (PPAH) bantuan itu diberikan dari sumber dana alokasi umum (DAU) tahun 2018 dari Dinas Pertanian Kota Batu. (*)