MALANGTIMES - Masyarakat Kota Batu rupanya tidak ada habisnya terus menyuguhkan wana wisata yang unik, kreatif, dan recommended. Ya kali ini hadir wisata alam yang diberi nama Oyot (Obyek Wisata Coban Talun) di Coban Talun, Dusun Wonorejo, desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji.
Baca Juga : Curhat Pelaku Pariwisata ke Menteri Pariwisata Wishnutama, Seperti Apa ?
Wana wisata Oyot ini meramaikan wisata yang ada di Coban Talun. Apa yang membedakan wisata ini dengan wisata yang ada di Coban Talun? Yang membedakan adalah latar belakang selain pegunungan, hutan, juga ada latar belakang DAM (bendungan).

"Bedanya di sini adalah kami menyuguhkan pemandangan yang alam. Kemudian menyuguhkan wahana mulai anak-anak hingga dewasa," ungkap Winarto Slamet, Marketing Wisata Oyot, Selasa (16/1/2018).
Fasilitas yang disuguhkan seperti ATV & trail, Warung Oyot, DAM Cinta, berkuda, kolam perahu bebek, play ground, gazebo, dan kolam pancing lele. Rencananya di DAM Cinta itu akan diberikan spot unik. Seperti penambahan karpet Aladin agar terlihat melayang dan sepeda udara.

Sedangkan untuk ukuran kolam perahu dan bebek ini ukurannya panjang 76 meter dengan kedalaman delapan meter. Lalu kolam pancing lele panjangnya 12 meter kedalaman empat meter.
Kolam ini tidak hanya sekedar untuk dipancing, tetapi juga menjadi salah satu spot edukasi untuk anak-anak. "Selain meyuguhkan spot-spot alam, jadi di sini juga ada edukasinya," tambahnya.
Untuk dijadikan bersantai, tempat ini sangat recommended. Sebab di sana menyuguhkan lima gazebo yang mengarahkan kepada pemandangan gunung, hutan, dan DAM Coban Talun.

Bagi wisatawan yang ingin menikmati outbound harus membayar Rp 75 ribu sampai Rp 150 ribu. "Jadi outboundnya menyesuaikan dengan kategori orangnya, dan di area ini juga," jelas warga Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji.
Sejauh ini sudah ada wahana Pagupon, Apache, Alas Pinus, Taman Bunga, Goa Djepang, Kafe Hortensia di Coban Talun selain air terjun Coban Talun. Setiap wahana juga dikenai biaya masuk berbeda. Dari spot wahana itu, beberapa memang dikelola investor, tetapi beberapa juga ada yang dikelola warga.

Tak cukup dengan spot itu saja, rencana juga ada pengembangan pembangunan penginapan. "Wisata ini masih baru dibuka satu bulan, dan masih ada pengembangan kedepannya," ucapnya.
Sejak satu bulan dibuka ternyata sudah menyedot perhatian wisatawan. Kurang lebih sudah ada 500 pengunjung. "Di luar target kita, ternyata banyak yang tertarik ke sini," tutupnya kepada BatuTIMES.