MALANGTIMES - Para pelaku pariwisata berada di lini terdepan yang terkena dampak Covid-19. Wabah ini membuat para pelaku pariwisata mengencangkan ikat pinggang. Mereka tak lagi mempunyai penghasilan dan kehilangan mata pencaharian.
Banyak bisnis yang terancam tutup akibat adanya pembatasan perjalanan dan pemberlakuan lockdown di banyak negara di dunia. Kondisi ekonomi semakin sulit, kini mereka bertahan hidup dengan caranya masing-masing.
Baca Juga : Pelaku Usaha Wisata Petik Apel di Kota Batu Menjerit Lagi, Usai Tangani Busuk Buah Disusul Corona
Bahkan, salah satu pelaku pariwisata, Immanuel Ustradi Osijo, pengelola Kirana Tour and Travel sampai harus menjual aset-asetnya untuk menggaji hampir 40 karyawan. Ia mengaku tidak mendapatkan pemasukan sejak pertengahan Maret 2020.
Mewakili teman-teman pelaku pariwisata, pria yang juga merupakan pengajar di Universitas Ciputra Surabaya ini melayangkan surat terbuka kepada Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Wishnutama Kusubandio.
Berikut surat terbuka yang dituliskannya di Malang, 10 April 2020 tersebut.
Mas Menteri Pariwisata, Mas Wishnutama Kusubandio yang baik.
Senang banget jika Mas Wishnu membaca surat terbuka ini. Perkenalkan, saya Immanuel Ustradi Osijo. Sehari hari saya bekerja sebagai pengajar dan pelaku pariwisata (perjalanan wisata dalam dan luar negeri, tour leader+pemandu wisata freelance & transportasi wisata).
Saya menyampaikan tentang keadaan teman-teman pelaku pariwisata di lini terdepan yang terkena dampak Covid-19 (crew transportasi wisata, tukang cuci kendaraan wisata, pemandu wisata, tour leader, karyawan hotel/travel agent/tempat wisata yang dirumahkan, becak/dokar/perahu wisata, pedagang asongan oleh-oleh, atau siapapun itu yg telah dan pernah menikmati manisnya pariwisata).
Dampak Covid-19 teman-teman sama sekali tidak ada penghasilan dan kondisinya bertahap semakin sulit. Mereka bertahan hidup dengan caranya masing-masing.
Sulit diprediksi kapan berakhirnya pandemi ini dan pulihnya pariwisata (keadaan tersebut untuk teman-teman yang 100% hidupnya dari pariwisata, tidak punya usaha atau pekerjaan lain).
Saya percaya Mas Wishnu dapat meluangkan waktu sejenak menyapa dan memberi semangat teman-teman dengan memberi senyum yang paling manis. Itu sudah lebih dari cukup, selain dari 3 langkah strategis yang telah Mas Wishnu siapkan bagi pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia (tanggap darurat, pemulihan, dan normalisasi).
Mas Wishnu adalah Bapak dari mereka.
Demikian Mas. Mohon maaf jika tidak berkenan, apalagi melalui surat terbuka ini.
Salam Pariwisata,
Immanuel Ustradi Osijo
Kota Malang, 10 April 2020
Kepada media ini Immanuel mengungkapkan, para pelaku pariwisata sesungguhnya menginginkan Menparekraf Wishnu untuk memperlihatkan perhatiannya kepada mereka. Sekadar salam sapa bahkan sudah cukup.
"Memang stimulus itu baik, tetapi ini secara kejiwaan. Kalau kita ngomong pariwisata itu kan bidangnya hospitality. Bidang yang betul-betul membutuhkan seseorang yang care banget pada keadaan. Saya kepingin Pak Menteri sekali waktu menyapa. Bisa lewat medsos, lewat media yang dia punya, memberi semangat pada pelaku pariwisata," paparnya.
Baca Juga : Sudah Sepi, Pemkab Malang Tak Tutup Lokasi Wisata
Immanuel memberi contoh, seperti yang dilakukan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang selalu menyapa warganya melalui Instagram. Kemudian Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo Ganjar yang juga selalu menyapa lewat media sosialnya.
"Nah, cobalah Pak Wishnutama ini sebagai menteri yang bergerak di hospitality, harusnya lebih dari mereka. Sapalah mereka ini yang pelaku pariwisata yang betul-betul nggak dapat kerjaan," ucapnya.
Ya, sebagian besar pelaku pariwisata memang kini sudah tidak bekerja dan tak mendapatkan penghasilan. Berbeda dengan ojek online (ojol), kata Immanuel, yang masih bekerja meski pendapatan berkurang.
"Kasih lah senyum manis ke mereka (para pelaku pariwisata). Seperti menyapa lewat medsos, lewat guyonan, dan sebagainya. Itu sudah lebih dari cukup," tutur pria yang juga mengajar Jurusan Hospitality Tourism Business Fakultas Pariwisata tersebut.
Seperti yang diketahui, yang dilakukan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) saat ini adalah menjanjikan berbagai insentif untuk para pelaku di sektor pariwisata ekonomi kreatif.
Kamis (9/4/2020) di Jakarta, Wishnu menyatakan akan terus mengawal, agar para pelaku parekraf bisa menerima insentif.
"Sehingga dapat meringankan beban dan biaya operasional para pelaku usaha sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, arahnya kemudian dapat mengurangi kemungkinan PHK karyawan di sektor tersebut," ujarnya di Jakarta (9/4/2020) dikutip dari industry.co.id.
Insentif tersebut berupa pajak hingga kebijakan sektor keuangan oleh Industri Keuangan Bank (IKB) dan Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) bagi para debitur industri pariwisata dan ekonomi kreatif.
Kemudian ada juga relaksasi kebijakan pemerintah daerah untuk wajib pajak di sektor pariwisata, relaksasi tarif listrik, dan penghapusan iuran BPJS Tenaga Kerja hingga 3 bulan setelah masa tanggap darurat dicabut. Termasuk insentif ekonomi.
Immanuel mengatakan, sementara ini bantuan yang sudah ia rasakan adalah soal listrik dan restrukturisasi leasing kendaraan.
"Sementara ini yang sudah berjalan itu tentang listrik. Otomatis seperti pengemudi yang bekerja di kantor bisa merasakan dapat listrik gratis. Kemudian di kantor kita juga sudah mendapat restrukturisasi leasing kendaraan," pungkasnya.