MALANGTIMES - Pihak Universitas Kanjuruhan Malang (Unikama) masih melacak kepastian identitas Rensiana Jedo Wolor, perempuan yang ditemukan tewas gantung diri, apakah ia tercatat sebagai mahasiswi di kampus yang beralamat di Jalan S Supriadi no 48 itu.
Rektor Unikama Pieter Sahertian mengaku belum mendapat laporan rinci terkait kejadian tersebut.
Baca Juga : Viral Video Warga Beri Semangat kepada Pasien Positif Covid-19
"Ini baru selesai pelantikan, terus terang kami belum mengetahui kejadian tersebut. Masih akan dilacak di berkas kemahasiswaan apa benar mahasiswi sini atau bukan," ujar Pieter saat ditemui di Auditorium Unikama, beberapa saat lalu.
Pieter sendiri merasa prihatin atas kejadian yang menimpa Rensiana.
Menurutnya, kejadian tersebut akan menjadi perhatian serius pihak kampus.
Terutama untuk mencegah kejadian yang sama terulang di kemudian hari. "Baik mahasiswi kami atau bukan, tentu ini sangat memprihatinkan. Jadi pihak kemahasiswaan harus lebih banyak turun mendekat ke mahasiswa," terangnya.
Pieter mengungkapkan, sebagian mahasiswa kampus bermoto The Multiculture University itu memang berasal dari luar Jawa. Menurutnya, sebagai pendatang, para mahasiswa memiliki tekanan tersendiri.
"Mereka masuk lingkungan baru yang berbeda dari kultur sosial budaya asalnya. Ditambah lagi kemungkinan ada masalah ekonomi, asmara, hingga masalah akademis, tentu itu tekanan yang berat," tuturnya.
Baca Juga : Mokong Keluyuran Malam Hari, Warga Jalani Rapid Test Covid-19 di Tempat
Pihak kampus saat ini juga tengah menunggu koordinasi dengan pihak kepolisian mengenai tindak lanjut kematian Rensiana. "Tentu kalau mahasiswa sini, kami koordinasi dengan pihak berwajib. Tetapi kami siap membantu jalannya pemeriksaan dengan kooperatif," tegasnya.
Perempuan berusia 21 tahun dengan identitas Rensiana Jedo Wolor ditemukan tewas di kamar kos yang beralamat di Jalan Klayatan III, Kelurahan Bandungrejosari.
Dari identitas yang ditemukan, perempuan tersebut berasal dari Wakatobu, Flores Timur. Rensiana ditemukan tergeletak dalam posisi duduk dengan syal Unikama menjerat lehernya.
