Puisi Pendek (10)
dd nana
Terkadang Aku Meradang
- Dengan jiwanya, lelaki itu menancapkan belati yang dikilapkan getah surga. tepat di dada kiri. berkali-kali. Ini sekedar mengekalkan ingatan tentang persuaan itu.
Baca Juga : WORO & The Night Owls Gebrak Maret dengan Album Perdananya
- Menunggu luruhnya cahaya. di langit, burung-burung menjeritkan rindu atas senja yang ditunggu. sepertiku.
- Terkadang, rindu melarungkan nafasnya. sendiri. menuju samudera hati.
- Terkadang, sang Maha Rindu, begitu rindu kepada para perindu. maka, diterakannya kisah bercecabang dalam kulit waktu. dan aku, masih ditepi jalan itu. memantrakan rindu. Untukmu.
- Terkadang, rindu semacam sayap malam. perkasa dengan pekatnya. Angkuh sekaligus rapuh dalam kenyataan-kenyataan. dan aku, tak pernah usai mengecupnya.
- Terkadang, rindu seperti sengat matahari. memberimu rasa hangat yang menentramkan. terkadang pula jelma amok badai yang memutihkan sepasang mata. dan aku, selalu saja kalah. di kaki rindu itu.
- Terkadang, rasa rapuh ini, mengingatkanku. aku masih lelaki biasayang dijubahi rindu semata.
- Ada yang mengeluh. lirih dari kemarin. tertangkapkah itu?
- Ada yang mengaduh dari kemarin. terdengarkah itu?
- Ingatan. selalu begitu keras untuk dimamah. ajari aku untuk melunakannya. aku tak ingin bertikai, cinta.
Baca Juga : Film Dokumenter The Beatles 'Get Back' Rilis September 2020
- Rindu menyekap lesat waktu. memeramnya dalam ingatan berwarna merah dadu. dan aku, selalu menjelma rahasia di dadamu.
-Ada yang mengaduh. malam terasa begitu panjang hari ini. kau?
- Bersetia dengan malam. ruang perbincangan rindu yang terlalu. aku dan bayangmu.
- Meski cinta semakin mengada. kita, masih bayang-bayang, cinta. Bayabg-bayang.
- Aku telah merengkuhnya. mengecup segala luka yang berdiam terlalu sunyi di dada indahnya.
- Senja? sesekali kujumpai. sekedar untuk menggenapkannya radang rinduku.
-Hei! biarkan rasa ini jalang. berkembang. berupa lelaki malam. kelak, di matanya, lahir padang bunga. ruang merebahkan kepala tua kita.
- Mendaras aksara d itepi malam ini. mataku berkaca-kaca. sujudku untuk segala yang ditiupkan cinta
- Malamkan aku dalam dekapmu. dan ajari aku membuka belukar kuruksetra itu menjadi rahim anak-anak pelangi dengan tawa langitnya.malamkan aku, cinta.