Sebuah video yang memperlihatkan seorang wisatawan mancanegara (wisman) memaksa naik ke kawah Gunung Bromo menjadi viral.
Bule pria tersebut bahkan sempat membanting petugas yang mencegah dan menghalangi naik setelah terlibat adu mulut.
Balai Besar Taman Nasional Bromo-Tengger-Semeru (BB TNBTS) pun menyiagakan sekitar 25 personel agar kejadian tersebut tak terulang.
Video berdurasi 21 detik tersebut menyebar di grup-grup aplikasi percakapan serta media sosial seperti Facebook dan Twitter.
Tampak seorang pria berambut pirang mengenakan kacamata hitam memaksa untuk melewati batas aman yang ditetapkan.
Padahal, kondisi Gunung Bromo saat ini tengah erupsi.
Kepala Sub Bagian (Kasubag) Data Evaluasi, Pelaporan dan Humas BB TNBTS Syarif Hidayat mengungkapkan bahwa kejadian itu berlangsung Jumat (22/3/2019) kemarin, sekitar pukul 12.30 WIB.
"Jumat kemarin ada sepasang wisman, cowoknya dari Jerman dan ceweknya dari Rusia. Mereka menyewa trail dari Malang dan ngotot mau mendaki ke kawah yang terlarang untuk wisatawan," ujar Syarif.
Pihaknya menyesalkan adanya upaya penerobosan tersebut.
Pasalnya, meski saat ini kondisi Gunung Bromo masih dinyatakan aman bagi kunjungan wisata, pihak BB TNBTS menerima rekomendasi agar pengunjung tidak mendekat ke area 1 kilometer dari puncak kawah.
"Sangat disayangkan, kami berharap kejadian serupa tidak terulang," sebutnya.
Semenjak aktivitas vulkanis Gunung Bromo meningkat, pihak BB TNBTS dengan dibantu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat melakukan pengawasan di kaki gunung.
Termasuk mendirikan dua tenda pengamanan di area Pura Luhur Poten.
"Ada sekitar 25 personel yang siaga setiap hari, baik dari TNBTS, BPBD, TNI-Polri dan juga relawan. Mereka juga yang mengawasi wisatawan agar tidak nekat naik ke kawah," sebutnya.
Selama ini, lanjutnya, personel pengamanan juga lebih bersifat persuasif pada wisatawan.
"Kami akan tetap berusaha persuasif pada para pengunjung, baik wisman maupun wisatawan lokal. Tentunya sesuai rekomendasi PVMBG dan ini demi keselamatan dan kemananan bersama," ujarnya.
Mengenai kejadian itu, Syarif mengaku bahwa sudah ada permintaan maaf dari wisman tersebut.
"Sudah minta maaf sebelum digiring menjauh dari area kaki gunung. Semua tim terus bekerja sama untuk mengantisipasi kejadian-kejadian yang tidak diinginkan," pungkasnya.