Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Hasil Kreativitas Arek Malang Ini Keren Abis, Ada yang Mendunia Loh !

Penulis : Ira Pudjosakti - Editor : Redaksi

03 - Jun - 2017, 17:14

Placeholder
Kerajinan Topeng Malangan

MALANGTIMES - Malang memang kota kecil tapi isinya lengkap banget. Ga percaya? Salah satunya Malang terkenal sarat dengan kreativitas para pengrajin.

Karya mereka cukup membanggakan, bahkan ada yang mendunia.
Buah tangan mereka benar-benar menjadi karya seni yang mengundang decak kagum.

Baca Juga : Kilas Balik Jejak Covid-19 di Kota Malang Hingga Pengajuan Status PSBB

Yuk kita simak, apa aja sih hasil kreativitas Kera Ngalam ini :

1. Keramik Dinoyo

Di sekitar jalan Dinoyo hingga Mayjen Panjaitan akan Anda  temui toko yang menjual hasil kerajinan industri keramik. Memang tak sebanyak dulu tapi masih tetap eksis.

Masih ada beberapa pengusaha yang bertahan dan terus berusaha melestarikan salah satu warisan leluhur ini.

Saat ini kebanyakan konsumen memesan souvenir untuk pernikahan mereka, walaupun sebenarnya tak hanya itu saja yang bisa dipesan, aneka kerajinan keramik indah bisa dibuat oleh para pengrajin keramik ini.

Mungkin berminat untuk pesan souvenir dari keramik untuk orang kesayangan? Bisa langsung ke sentra kerajinan keramik di Dinoyo ini yaaa. 

2. Topeng Malangan

Selain keramik Dinoyo, kerajinan tangan khas Malang lainnya adalah Topeng Malangan. Topeng Malangan ini terbuat dari bahan baku kayu dan menjadi salah satu aksesoris wajib untuk Tari Topeng.

Usaha kerajinan ini berlokasi di Jl. Prajurit Slamet, Dukuh Kedungmonggo, Desa Karangduren, Pakisaji.

Anda bisa berbelanja sekaligus belajar tentang Topeng Malangan ini di padepokan tersebut, ga ada ruginya nambah ilmu kan?


3. Batik Tulis Malang

Mungkin hanya sedikit orang yang mengenal kerajinan tangan Batik Tulis Malang. Padahal, kerajinan tangan ini sudah ada sejak berpuluh-puluh tahun yang lalu.

Memang, Batik Tulis Malang tidak sepopuler batik-batik lainnya. Tetapi batik tulis ini memiliki ciri khas dan desain tersendiri.

Budaya turun menurun sejak jaman kerajaan Kanjuruhan dan Singosari ini sudah sepantasnya untuk dilestarikan supaya ga punah begitu saja.


4. Kerajinan Kulit

Desa Dilem adalah nama salah satu desa yang berada di Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang.

Desa tersebut merupakan salah satu tempat tujuan wisata karena terkenal dengan sentra kerajinan kulitnya seperti sepatu, sandal, tas, dompet dan jaket yang terbuat dari kulit hewan.

Di Desa Dilem terdapat tiga galeri yang memproduksi dan menjual hasil dari kerajinan kulit yaitu galeri Lufas, Helos dan Trios Collection. Usaha ini sudah berjalan sejak kurang lebih 20 tahun yang lalu. 

Produk yang dijual berupa sepatu, sandal, tas, dompet, ikat pinggang dan jaket yang terbuat dari kulit hewan juga memproduksi jaket, tas, maupun dompet dengan model-model yang baru dan unik.

Untuk membuat satu buah jaket dibutuhkan waktu 3 hari, sedangkan untuk membuat 10 lusin tas dibutuhkan waktu 2 minggu. Bahan yang digunakan untuk membuat tas dan dompet berasal dari kulit sapi, sedangkan untuk jaket digunakan kulit domba.

Produk hasil kerajinan ini selain dipasarkan di Malang, juga sudah dipasarkan di Jakarta, Tulungagung, Surabaya bahkan beberapa daerah di Luar Jawa.

Baca Juga : Pasien Positif Covid-19 di Kota Malang Sempat ke Jakarta

Selain itu, juga bisa dilihat di media online untuk produknya. Harganya sendiri bermacam-macam tergantung model dan tingkat kesulitannya.

Galeri Trios Collection sering dijadikan tujuan para wisatawan. Apalagi menjelang hari raya, galeri ini banyak didatangi pembeli baik dari Malang maupun dari luar Malang.

5. Kerajinan Lampion Rotan

Bagi kalian yang sedang berkunjung ke Malang, jangan lupa untuk menengok sektor kerajinan yang satu ini. Sayang rasanya jika tidak membawanya pulang untuk oleh-oleh atau mungkin sekaligus menjadi bisnis usaha baru. Adalah kerajinan lampion rotan yang berbasis di Karangploso, Kabupaten Malang. Kerajinan ini sangat layak untuk dimiliki.

Awalnya kerajinan rotan sendiri tumbuh di daerah Blimbing, Kabupaten Malang. Kala itu, sejumlah pengrajin membuat ragam furniture seperti kursi dan meja.

Selang beberapa waktu kemudian, mulai berkembang di daerah Karangploso. Hingga saat ini, pengrajin rotan mulai tersebar di perbatasan Kota Batu dan Malang.

Banyak pengrajin yang membuka lapak di sepanjang jalan Karangploso hingga Jl. Ir Soekano Kota Batu. Jika melintas saat menjelang Maghrib, lapak-lapak itu terlihat mencolok di bahu jalan.

Beragam produk olahan rotan yang dibuat, salah satunya adalah kap lampu duduk dan tempel yang terbuat dari rotan sintetis.

Bentuk kap lampunya pun cukup variatif, mulai dari oval, bulat, tokoh kartun hingga buah-buahan. Selain itu ada juga yang berbentuk menara Eifel setinggi 4,2 meter.

Sementara untuk bahan dasarnya adalah rotan asli, rotan sintetis, dan besi sebagai kerangkanya. Tentunya harga tergantung ukuran dan tingkat kesulitannya.

Yang paling banyak diminati adalah lampion, karena keindahan cahaya lampunya ketika dinyalakan pada malam hari, di samping bentuk lampion itu sendiri.

Pemasarannya pun bisa dibilang cukup luas, hampir seluruh kota besar di Indonesia, diantaranya adalah Surabaya, Semarang, Jakarta, Medan, Lampung, Ambon, Papua, Makassar, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak.

6. Kerajinan Rotan

Di Kota Malang juga terdapat Sentra Industri Kerajinan Rotan. Sentra ini berada di Jalan Raya Balearjosari. Industri kerajinan rotan ini bersifat padat karya, yakni menggunakan jasa manusia dalam keseluruhan proses produksinya.

Hal ini mengisyaratkan bahwa ada tenaga kerja yang di serap oleh tiap-tiap pengrajin. Ada 2 (dua) jenis pelaku usaha kerajinan rotan di Balearjosari yaitu penjual dan pengrajin.

Melihat potensi industri kerajinan rotan di Kelurahan Balearjosari, Kota Malang maka Pemerintah Kota Malang melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan dan Dinas terkait terus mengembangkan dan meningkatkan mutu usaha dan di harapkan pula bagi pengrajin meningkatkan kerjasama satu sama lain, sehingga industri kerajinan rotan akan terus berkembang seperti pada tahun 1990-an di mana pada saat itu Kota Malang pernah dikenal sebagai pengekspor mebel rotan yang cukup populer.

Tetapi karena sulitnya bahan baku rotan saat ini, para pelaku usaha atau pengrajin rotan banyak yang beralih menggunakan anyaman dari bahan rotan sintesis atau plastik untuk produk furniturnya.

Produk yang dihasilkan berupa kursi pantai, kursi tamu, meja makan, dan masih banyak lagi, untuk harganya produk rotan sintetis lebih mahal dari produk dari bahan baku rotan dikarenakan awet dan uniknya hasil kerajinan rotan sintetis ini, untuk pemasarannya pelaku usaha rotan sintetis mendapat pesanan dari hotel atau cafe di Jawa dan Bali, bahkan dari Bali diekspor hingga ke Australia bahkan Amerika.

Well, membanggakan bukan?

So, mulailah menghargai dan mencintai produk hasil karya anak negeri sendiri yaaa.
Orang luar negeri aja suka dengan produk kita, masa kita nggak?


Topik

Peristiwa kreativitas-arek-malang



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Ira Pudjosakti

Editor

Redaksi