Meski sudah masuk pada September akhir, karnaval HUT RI ke 73 masih terus berlangsung di beberapa wilayah di Kabupaten Tulungagung.
Salah satu yang menarik di Desa Pulosari Kecamatan Ngunut, acara karnaval yang kompak diikuti semua unsur masyarakat desa itu
"Ramai banget, meriah dan tidak membosankan," kata Indra (32) penjual jajanan.
Menurutnya, meski melewati gang-gang paving dan jalan kampung karnaval di Pulosari tidak menjadikan antusias pengunjung surut.
Justru hampir semua penonton dapat mencari jalan alternatif untuk melihat dari dekat jalannya acara.
"Jadi Penonton tidak menumpuk di beberapa tempat saja, malah lebih rata. Saya dan teman lain yang jualan bisa malah makin mudah dan alhamdulillah rejeki banyak. Dagangan saya ludes habis semua," papar Indra dengan ekspresi senang.
Salah satu peserta karnaval Ticka Wulan (33) mengatakan dirinya sengaja turut karnaval dengan beberapa temannya karena ingin menghibur dan memeriahkan acara.
"Meski bukan di desa saya, saya sangat senang bisa ikut karnaval di Pulosari, warganya luar biasa kompak," jelas Ticka yang asli dari kelurahan Tretek
Dirinya turut partisipasi karena diajak oleh temannya untuk menjadi salah satu model fantasi dan beberapa tema pakaian budaya lainnya.
"Masyarakat di Pulosari ini, rasa solidaritasnya tinggi, semua berpartisipasi. Rela berpanas-panas ria dan yang pasti ngerogoh kocek sendiri," tegasnya.
Ticka dan crewnya yang bernama Cimplung dan Arisol Ifa Ifo sengaja tampil penuh totalitas dengan berbagai busana jalanan yang ditampilkan.
"Baju saya ini fantasi, ada yang dayak, borneo, penataran hingga putri blorong, meski berat namun semua plong karena karnaval nya bagus," urainya.
Barisan demi barisan dengan ragam Kreasi mewarnai jalanan dari start hingga finish. Deretan peserta dan penonton begitu tertib dan meriah meski panas menyengat di siang hari.