MALANGTIMES - Beredarnya isu gambar palu arit yang identik dengan lambang Partai Komunis Indonesia (PKI) dalam uang kertas Rp 100 ribu tahun emisi 2014, membuat para pengguna media sosial (medsos) gempar sampai menjadi viral selama seminggu ini.
Baca Juga : Per Hari Ini Kasus Positif Covid-19 Ditemukan di 23 Provinsi, Total 5.136 Penderita
Gambar mirip palu arit tersebut terletak di bawah nominal uang dalam lingkaran yang kasat mata memang tidak terlalu terlihat.
Hal ini menyebabkan munculnya berbagai penafsiran, terutama di media sosial (medsos). Ada yang merasa khawatir uang pecahan Rp 100 ribu itu uang palsu, ada pula yang menebak-nebak ideologi PKI kembali menyusup kembali melalui uang. Gencarnya isu tersebut di medsos tersebuat dibantah Bank Indonesia (BI).
"Tidak benar isu itu. Apalagi dikatakan ada logo gambar palu dan arit di uang Rp 100 ribu keluaran 2014," tegas Kepala Kantor Perwakilan BI Tegal Jateng, Joni Marsius.
Joni menjelaskan, setiap uang kertas rupiah yang masih berlaku mulai pecahan Rp 1 000 sampai Rp 100.000 itu, terdapat unsur pengaman yang disebut sebagai rectoverso atau gambar saling isi.
Adapun rectoverso pada uang kertas rupiah dapat dilihat pada bagian depan uang di sudut kiri atas di bawah angka nominal. Selain itu, juga dapat dilihat pada bagian belakang uang di sudut kanan atas di bawah nomor seri.
"Rectoverso itu teknik cetak khusus pada uang kertas di mana pada posisi yang sama dan saling membelakangi di bagian depan dan bagian belakang uang kertas terdapat suatu ornamen khusus seperti gambar tidak beraturan," imbuhnya.
Namun demikian, apabila rectoverso pada uang kertas diterawang ke arah cahaya maka akan terbentuk suatu gambar yang beraturan.
"Pada setiap pecahan uang kertas rupiah, rectoversonya membentuk ornamen lambang 'BI' (singkatan dari Bank Indonesia) bukan palu arit," ungkap dia.
Baca Juga : Rektor UMM Merespons Desas-desus Pergantian WR III dan Kursi Baru WR IV
Rectoverso juga digunakan oleh banyak negara. Yaitu uang kertas ringgit Malaysia (membentuk ornamen bunga) dan uang kertas Euro (membentuk ornamen nilai nominal).
"Makanya kami kembali menegaskan rectoverso pada bagian belakang uang kertas rupiah tahun 2014 adalah tidak benar merupakan ornamen/lambang 'palu dan arit'," tegasnya yang juga meminta masyarakat jangan pernah khawatir dan merasa curiga dengan keabsahan uang rupiah.
Tentu saja banyak unsur pengaman lainnya yang terdapat dalam uang rupiah, seperti cetak dalam (intaglio), tinta berubah warna (variable ink), tulisan mikro (mikro text), bahkan ada gambar tersembunyi yang hanya bisa dilihat melalui sinar ultraviolet.
Begitu banyak unsur pengaman dibuat agar masyarakat dapat membedakan antara uang asli dan palsu.
Sumber : Diolah dari berbagai sumber
