MALANGTIMES - Masyarakat Gunung Ukir, Desa Torongrejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, mulai Sabtu (24/9/2016) lalu berhari raya. Tak tanggung-tanggung, untuk merayakan hari rayanya, masyarakat menggelar pesta seminggu suntuk hingga 1 Oktober 2016 mendatang.
Pesta seminggu suntuk ini akan digelar di puncak Gunung Ukir. Selama satu minggu full, masyarakat yang datang ke Gunung Ukir akan diberi sajian dan jamuan budaya. Mulai dari sajian adat dan kesenian asli dari Gunung Ukir, juga ada kesenian dari daerah lainnya di Indonesia. Bahkan, pada Sabtu malam lalu, Rodrigo, salah satu seniman dari Spanyol juga sudah menghibur warga sekitar dan pengunjung Gunung Ukir Art Festival.
Baca Juga : Curhat Pelaku Pariwisata ke Menteri Pariwisata Wishnutama, Seperti Apa ?
Ketua Panitia Gunung Ukir Art Festival Agus Mardianto menjelaskan, perayaan Gunung Ukir ini merupakan bentuk rasa syukur kepada Sang Maha Pencipta. Cara syukur yang dilakukan adalah dengan menggelar sedekah gunung dan sedekah kali.
Kebudayaan asli Gunung Wukir, Kota Batu, menjadi salah satu ikon dalam Gunung Wukir Art Festival yang akan berlangsung hingga 1 Oktober mendatang
Acara sedekah gunung digelar pada pagi harinya dengan melepaskan 2 ribu ekor burung. Burung yang dilepaskan ke area gunung di antaranya kutilang, trocokan, perkutut, derkuku, dan merpati. Sedangkan sedekah kali dilakukan karena Gunung Ukir dikelilingi Sungai Brantas. Dalam Sedekah Sungai Brantas, masyakat melepas sebanyak 2 ribu ikan, berjenis lele dan patin.
Selain sedekah gunung dan sedekah kali, pada pembukaan Gunung Ukir Art Festival juga dikukuhkan 200 tokoh ritual adat. Pengukuhan tokoh ritual adat dilakukan kepala Desa Torongrejo. Pengukuhan tokoh adat dilakukan karena selama ini masyarakat setempat memang masih teguh dan kuat memegang budaya leluhur. Ratusan tokoh adat yang ditetapkan di antaranya adalah para dukun bayi, pawang hujan, kapetengan, serta orang yang melayani kematian warga.

Selain itu, pada sedekah gunung juga digelar ritual Suguh Danyang, yakni acara untuk memberikan penghormatan kepada penunggu gunung. Juga ada acara kirab sesaji dan kirab budaya.