MALANGTIMES - Perkembangan Nahdlatul Ulama (NU) di wilayah Papua Barat tergolong semakin berkembang dibanding jauh sebelumnya. Kini sudah banyak warga yang mengikuti ajaran Nahdlatul Ulma. Namun di balik pertumbuhan itu, sangat dibutuhkan seorang Da'i yang militan, untuk menguatkan faham Aswaja disana.
Menurut Ketua PWNU Papua Barat, Syahruddin Makki, tambahan Da'i yang militan dan bekerja keras untuk mendampingi warga NU itu sudah menjadi kebutuhan utama yang harus dipenuhi oleh PBNU yang baru nantinya. "Kami minta tambahan Da'i ke PBNU yang baru nantinya. Karena yang ada belum mencukupi," katanya, saat jumpa pers di Media Center Muktamar NU, Selasa (4/8/2015).
Baca Juga : Viral Surat Stafsus Jokowi untuk Camat, Dicoreti Bak Skripsi hingga Berujung Minta Maaf
Tujuan penambahan Da'i itu jelas kiai Syahruddin, untuk mencukupi wilayah yang selama belum ada seorang Da'i yang diutus dari NU. "Kalau pergantian ketua di struktur NU sifatnya sementara. Sedangkan penguatan keagamaan di Papua sangat penting dari itu," ujarnya.
Di Papua Barat tambahnya, pengaruh NU sudah sangat kuat. Entara berasal dari mana, amaliah keagamaan warga pribumi memiliki kesamaan dengan para pendatang, seperti Da'i yang diutus ke Papua. Misalnya, shalatnya juga sudah pakai Qunut dan kegiatan tahlilan serta selamatan, sudah menjadi tradisi yang cukup lama dianut warga, di Papua.
"Kalau warga NU yang ada, tidak dibentengi dengan faham Aswaja, mereka bisa terpengaruh dengan adanya paham-paham lain. Saat ini, di Papua masih belum maksimal fasilitas yang menunjang untuk penguatan warga NU. Di beberapa pengurus cabang masih ada yang belum memiliki kantor tetap," akunya.
Bahkan, ada kantor NU yang masih sewa dan ada yang tidak punya sama sekali.
Baca Juga : Viral Video Warga Beri Semangat kepada Pasien Positif Covid-19
"Harapan saya, PBNU bisa memudahkan cara bagaimana kantor-kantor NU di Papua Barat bisa sama dengan di Jawa dan daerah lainnya. Sehingga tidak ada kesenjangan di tubuh NU," katanya. (*)