MALANGTIMES - Viral surat dari Staf Khusus Presiden RI, Andi Taufan Garuda Putra yang ditujukan kepada camat di seluruh Indonesia. Surat yang menjadi kontroversi di media sosial. Bahkan, surat itu dicoret-coret oleh warganet layaknya skripsi yang dianggap terdapat banyak kesalahan. Surat tersebut diunggah oleh akun Twitter @trendingtopic.
Terdapat surat yang bertanda tangan Andi Taufan yang dicoreti dengan pena warna merah.
Baca Juga : Viral Video Warga Beri Semangat kepada Pasien Positif Covid-19
"Milenial sih milenial, tapi urusan begini tetap harus menghindari konflik kepentingan," tulis akun @trendingtopic.
Milenial sih milenial, tapi urusan begini tetap harus menghindari konflik kepentingan. https://t.co/gAn6IKxg0M pic.twitter.com/pdpa0xedLK
— Ahmad Taufiq (@trendingtopiq) April 14, 2020
Banyak sekali kata dan tanda baca yang diperbaiki oleh akun tersebut. Tampak dalam surat tersebut, setiap kata dan tanda baca yang salah terlihat diberikan tanda merah.
Seperti penulisan kata 'kerjasama' yang seharusnya ditulis kerja sama, kata 'antar elemen' seharusnya digabung menjadi 'antarelemen'.
Penulisan huruf besar dalam surat itu juga tidak beraturan. Ada beberapa kata yang seharusnya tak perlu dimasukkan dalam surat karena menjadi pemborosan kata.
Lebih lanjut, akun tersebut mengingatkan agar Stafsus milenial bisa mengikut alur birokrasi dalam proses surat menyurat.
"Mas Andi Taufan yang baik, lain kali biar Amartha yang bersurat kepada Kementerian Desa, lalu Kementerian bersurat kepada kepala daerah," ungkapnya.
Tak ayal, hasil revisi surat tersebut mendadak viral di media sosial. Bahkan banyak warganet yang mengecam aksi Stafsus yang dinilai untuk menguntungkan diri sendiri.
Surat tersebut berisi tentang ajakan kerja sama kepada para camat seluruh Indonesia dalam program Relawan Desa Lawan Covid-19.
Di surat itu, Andi mencantumkan PT Amartha Mikro Fintek untuk ikut bekerja sama dalam program yang diinisiasi oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.
PT Amartha merupakan perusahaan dalam bidang pinjaman dana kepada Usaha Mikro kecil dan Menengah. Andi merupakan CEO dari PT Amartha tersebut. Ia juga mengatakan jika petugas lapangan Amartha akan berperan aktif memberikan edukasi kepada masyarakat.
Stafsus Jokowi Minta Maaf
Terkait beredarnya surat berkop Sekretariat Kabinet yang ditujukan kepada para camat untuk mendukung pelaksanaan program relawan desa lawan COVID-19, Andi langsung meminta maaf dan menarik surat tersebut.
Hal itu ia sampaikan melalui keterangan tertulis pada Selasa (14/4/2020).
Baca Juga : Usul Pemakaman Nakes Covid-19 di TMP & Anugerah Bintang Jasa Berujung Bully untuk Ganjar
"Saya mohon maaaf atas hal ini dan menarik kembali surat tersebut," ungkap Andi Taufan.
Surat bernomor 003/S-SKP-ATGP/IV/2020 itu dikeluarkan pada 1 April 2020.

Andi pun lantas memberikan penjelasan mengenai isi yang tertulis dalam surat tersebut.
Dikatakannya, bahwa surat itu bersifat pemberitahuan dukungan kepada program Desa Lawan COVID-19 yang diinisiasi oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.
Maksud saya ingin berbuat baik dan bergerak cepat untuk membantu mencegah dan menanggulangi COVID-19 di desa, melalui dukungan secara langsung oleh tim lapangan Amartha yang berada di bawah kepemimpinannya.
Ia mengungkapkan jika dukungan itu diberikan untuk program relawan desa lawan Corona tanpa menggunakan APBN.
Andi bahkan berjanji akan terus berusaha berkontribusi dalam melawan pandemi Corona ini.
"Dukungan tersebut, murni atas dasar kemanusiaan dan dengan biaya Amartha dan donasi masyarakat, yang akan dipertanggungjawabkan secara transparan dan akuntabel. Dukungan yang diberikan dilakukan tanpa menggunakan anggaran negara, baik APBN maupun APBD. Saya akan terus bergerak membantu Pemerintah dalam menangani penyebaran COVID-19. Bekerja sama dan bergotong royong dengan seluruh lapisan masyarakat, baik Pemerintah, swasta, lembaga dan organisasi masyarakat lainnya untuk menanggulangi COVID-19 dengan cepat," kata Andi.
"Sekali lagi terima kasih dan mohon maaf atas kegaduhan dan ketidaknyamanan yang timbul. Apa pun yang terjadi, saya tetap membantu desa dalam kapasitas dan keterbatasan saya," sambung Andi.
