JATIMTIMES - Platform belanja online kian beragam jenisnya. Hal ini juga sejalan dengan banyak masyarakat yang memanfaatkan belanja online untuk mencari berbagai kebutuhan. Bahkan, waktu yang dihabiskan untuk berbelanja online pun juga semakin lama. 

Hal ini terungkap dari laporan datadotai yang melakukan survei bertajuk "State of Mobile 2023". Dari laporannya, masyarakat Indonesia menghabiskan waktu untuk mengakses platform belanja online mencapai 6,6 miliar jam dalam kurun waktu 2022.

Diolah dari Dataindonesia, 6,6 miliar jam yang digunakan untuk akses aplikasi belanja online ini meningkat 20 persen daripada tahun sebelumnya, yang hanya 5,5 miliar jam. Artinya, meski pandemi Covid-19 telah melandai, namun trean aktivitas belanja online di Indonesia tidak malah menurun.

Lebih lanjut, minat berbelanja online dari warga Indonesia terlihat semakin tinggi, manakala pertumbuhan lama mengakses aplikasi belanja di Indonesia lebih tinggi dibandingkan rata-rata lama akses aplikasi secara global yang hany sebesar 9,1 persen.

"Kenaikan durasi akses aplikasi belanja online pada 2022 ini justru melambat dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 52,8 persen," Kutip dari lamannya.

Sementara itu, dalam pemakaiannya, warga Indonesia banyak memanfaatkan momen tertentu untuk berbelanja online. Momen tersebut seperti halnya Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) pada 12 Desember.  Sebab, dalam momen tertentu, kerap kali terdapat sejumlah promo menarik yang ditawarkan.

Masyarakat yang memanfaatkan momen BB tertentu seperti Harbolnas ini mencapai 95 persen responden. Hal ini sesuai dengan survei Snapcart. 71 persen responden menyampaikan berbelanja saat momen Harbolnas membantu dalam menghemat pengeluaran.

56 persen responden menyatakan banyak program yang menguntungkan saat Harbolnas. Dan ada lagi 50 persen responden beralasan bisa mendapatkan barang menarik ketika momen tersebut. Kemudian, 27 persen responden menyatakan berbelanja pada Harbolnas untuk memenuhi kebutuhan akhir tahun.