Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Agama

Kisah Ketika Atheis Bertanya Siapa yang Menciptakan Allah, Begini Jawabannya

Penulis : Anggara Sudiongko - Editor : Yunan Helmy

26 - Jan - 2022, 12:27

Ilustrasi atheis yang bertanya tentang siapa yang menciptakan tuhan (tafakkur fiddin)
Ilustrasi atheis yang bertanya tentang siapa yang menciptakan tuhan (tafakkur fiddin)

JATIMTIMES - Pada suatu hari, terdapat sebuah kisah seorang atheis yang tak percaya adanya Tuhan masuk ke dalam sebuah masjid. Ia kemudian memberikan tiga pertanyaan yang harus dijawab secara rasional atau menggunakan akal.

Pertanyaan yang diberikan tidak boleh dijawab dengan dalil. Sebab, orang atheis mengukur segala sesuatu dengan akal atau bukti ilmiah. Orang atheis beranggapan bahwa dalil hanya dipercaya oleh pengikutnya saja. Hal itu tidak berlaku untuk orang atheis.

Orang atheis tersebut kemudian membantah semua orang-orang yang ada dalam masjid. Atheis itu kembali menegaskan pertanyaannya. "Siapa yang menciptakan Allah? Bukankah semua yang ada di dunia ini ada karena ada penciptanya? Bagaimana mungkin Allah ada juga tidak ada penciptanya?

Kemudian, pertanyaan selanjutnya, bagaimana caranya manusia bisa makan dan minum tanpa buang air ? Bukankah itu janji Allah di surga?

Dan pertanyaan terakhir. Kalau iblis itu terbuat dari api, Lalu bagaimana bisa Allah menyiksanya didalam neraka ? Bukankah juga dari api?

Mendengar pertanyaan tersebut, para jamah yang ada dalam masjid terdiam dan tidak ada yang menjawab. Namun tak berselang lama, kemudian terdapat seorang pemuda yang mencoba menjawab tiga pertanyaan orang atheis itu.

Pemuda tersebut kemudian memberikan pertanyaan pada atheis dan berkata, "Apakah engkau tahu dari angka berapakah angka satu itu berasal sebagaimana angka 2 adalah hasil dari 1 tambah 1, atau 4 berasal dari dua tambah dua".

Mendengar apa yang ditanyakan oleh pemuda tersebut, sosok atheis tersebut hanya bisa terdiam tanpa bisa menjawab.

Pemuda tersebut kemudian melanjutkan, "jika kamu tahu bahwa 1 itu adalah bilangan tunggal, dia bisa menciptakan angka lain. Tapi dia tidak tercipta dari angka apapun. Lalu apa yang membuatmu sulit untuk memahami bahwa Allah itu dzat maha tunggal, yang maha mencipta tapi yang tak bisa diciptakan.

Lalu berlanjut pada pertanyaan kedua yang ditanyakan atheis itu. Pemuda tersebut kemudian menjawab, “Saya ingin bertanya kepadamu, apakah kita ketika di dalam perut ibu kita semua makan? Apakah kita juga minum? Kalau memang kita makan dan minum, lalu bagaimana kita buang air ketika dalam perut ibu kita dahulu?”.

Pemuda tersebut kemudian menimpali dan kembali menegaskan pertanyaan pada atheis tersebut. 

"Jika engkau dahulu percaya bahwa kita dahulu makan dan minum di dalam perut ibu dan kita tidak buang air di dalamnya, lalu apa yang membuatmu sulit untuk percaya bahwa di surga kelak kita akan makan dan minum juga tanpa buang air?".

Pemuda tersebut kemudian menjawab pertanyaan atheis yang ketiga. Tapi tiba-tiba, pemuda tersebut menempel atheis itu dengan keras, hingga hal itu pun membuatnya kesakitan dan marah-marah pada pemuda tersebut.

Pemuda tersebut kemudian berkata, "Tanganku terlapisi kulit, tanganku ini dari tanah. Dan pipimu juga terbuat dari kulit dari tanah juga. Lalu kita keduanya dari kulit dan tanah juga, bagaimana bisa engkau merasa kesakitan ketika saya menamparmu. bukankah keduanya juga tercipta dari bahan yang sama. Sebagaimana iblis atau setan dari api di neraka. 

Atheis tersebut kemudian hanya terdiam dan tertunduk tanpa bisa membantah apapun. Nah dari kisah tidak semua pertanyaan yang terkesan mencela Islam harus dihadapi dengan kekerasan. Justru kita sebagai umat Allah harus menghadapi hal tersebut dengan ilmu. 

Seperti halnya pemuda tadi yang menjawab tiga pertanyaan seorang atheis yang mungkin bagi kita itu pertanyaan sulit menjawab. Hal itu merupakan contoh pemuda Islam yang memiliki Budi pekerti dan wawasan yang luas. Lalu siapakah dia?.

Mengenai siapa Pemuda tersebut, ada yang mengatakan, jika dia adalah Imam Abu Hanifah ketika masih muda. Nah sekian kisahnya yang dirangkum dari Tafakkur Fiddin. Apa yang dikisahkan ini, tentunya diharapkan memberikan sebuah makna positif, khususnya untuk kita umat Islam untuk semakin menambah keimanan kita kepada Allah SWT.


Topik

Agama


Bagaimana Komentarmu ?


JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Anggara Sudiongko

Editor

Yunan Helmy