INDONESIATIMES - Gembala merupakan salah satu profesi tertua di dunia. Namun seiring berkembangnya zaman, peminat profesi ini justru berkurang.
Melansir melalui tayangan YouTube Video on the spot terbaru, hal ini disebabkan semakin canggihnya alat peternakan untuk mengurus hewan ternak tanpa memerlukan gembala. Kendati demikian, masih ada loh peminat profesi sebagai penggembala. Dan umumnya yang dijumpai adalah penggembala ternak sapi, kambing, kuda dan unta.
Tapi apakah kalian pernah menjumpai penggembala rusa? Lebih dari ribuan tahun lalu, orang-orang Dukha, atau yang dikenal dengan Tsaatans telah tinggal di pedalaman di tengah hutan di utara Mongolia.
Berpindah dari satu padang rumput ke padang lainnya setiap 7 hingga 10 minggu.
Komunitas kecil ini adalah suku nomadis penggembala rusa kutub yang tersisa di muka bumi. Orang asli Rusia Siberia dan Mongolia yang tinggal utara jauh di Provinsi Khovsgol itu bergantung pada rusa bertanduk panjang untuk mereka bertahan hidup.
Mereka bisa membuat keju dari susu yang dihasilkan rusa. Bulunya yang cukup lebat dimanfaatkan sebagai bahan sandang.
Tanduknya bisa dimanfaatkan untuk membuat berbagai peralatan rumah tangga. Tak jarang pula, mereka bepergian dengan menaiki rusa tersebut.
Tak hanya itu, rusa kutub itu adalah lambang budaya, identitas, dan spirit suku Dukha. Dahulu kala, jumlah rusa kutub yang digembalakan suku ini mencapai ratusan bahkan ribuan ekor.
Namun saat ini sedikit demi sedikit mulai berkurang dan hanya tersisa sekitar 2.000 ekor saja.
Namun, seiring dengan perkembangan zaman, kehidupan mereka di pedalaman kini terancam punah. Tradisi kuno yang mereka miliki pun berisiko tamat.