MALANGTIMES - Penemuan drone diduga milik mata-mata China kembali masuk ke Indonesia pada awal Januari 2021.
Aksi ini rupanya bukan untuk pertama kalinya. Pasalnya, pada Maret 2019 juga sempat ditemukan drone yang diduga milik mata-mata China di perairan bintan.
Baca Juga : Babak Baru Parodi Lagu Indonesia Raya, Polisi Malaysia Tangkap Buruh Indonesia
Kali ini, drone tersebut kembali ditemukan di dekat Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan.
Drone itu berbentuk seperti rudal dan kini tengah diamankan di Pangkalan Angkatan Laut, Makassar.
"Tidak ada info dari kepolisian, saat ini benda tersebut berada di bawah otoritas Kodim Selayar," ungkap Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Ibrahim Tompo, Sabtu (2/1/2021).
Ditemukannya drone yang diduga milik China ini lantas membuat berbagai pihak heboh.
Bahkan, nama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto sampai menjadi trending topik nomor satu di Twitter Senin (4/1/2021).
Banyak warganet yang mempertanyakan sikap Prabowo kenapa bisa kecolongan dengan munculnya drone di perairan Indonesia.
Mereka lantas meminta agar Prabowo bisa tegas dalam mengusut masalah ini.
@PutraErlangga_: "Menhan Prabowo Harus Tegur Keras China soal Drone Bawah Laut di Selayar".
@ahmadi_didit: "Mending menhan sebelumnya punya keberanian, punya sikap dan punya wibawa...kirain ada perubahan kalau dia jadi menhan...eh tahunya letoy".
@faridahamberi: "Jangankan menhan bahkan presidenpun belum tentu berani untuk menegur Cina. Sdh terlalu banyak fakta Cina menjadi raja di negeri ini. Sedih dan sakit hati rakyat menyaksikannya, tp apa daya.. Berani bersuara masuk penjara. Yg tersisa hanya makan hati".
Terkait hal ini, Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PKS, Sukamta, menilai hal jika sudah menjadi pekerjaan rumah bagi Menhan Prabowo Subianto.
"Ini pekerjaan rumah Pak Menhan untuk mendorong percepatan pengembangan teknologi penginderaan jarak jauh," ungkap Sukamta.
Ia juga mendesak agar pemerintah segera menindak tegas untuk mengungkap asal usul drone itu.
Baca Juga : Alami Serangan Jantung, Purnawirawan Polisi Pengemudi Mobil di Kota Malang Tabrak Tembok
Jika terbukti milik China, maka pemerintah harus melakukan protes keras dan melakukan diplomatik tegas.
"Oleh sebab itu kewaspadaan harus ditingkatkan dengan melalukan patroli secara ketat," tandasnya.
Tanggapan lain juga disampaikan pengamat militer dan intelijen Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati.
Ia berharap agar pemerintah tidak menganggap remeh penemuan drone tersebut.
"Kemhan, Mabes TNI dan Mabes TNI AL tidak boleh memandang remeh hasil temuan ketiga UUV beberapa waktu yang lalu. Jangan sampai konsentrasi menghadapi Covid-19 bisa mengurangi Kewaspadaan Nasional terhadap bahaya perang besar di Laut Cina Selatan," ucap Nuning.
Sementara, mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo juga menilai ini adalah sebuah ancaman bagi Indonesia. Hal itu ia sampaikan melalui akun Twitternya miliknya @KRMTRoySuryo2.
"Tweeps,
Ini sudah ancaman serius,
Drone bawah Laut / UUV (Unmanned underwater vehicle) Chinese Sea Wing (Haiyi) di Perairan Selayar, Sulsel harus disikapi tegas Pemerintah.
Dlm catatan saya, sudah 3 (tiga) kali: 2019 di Pulau dekat Laut Cina Selatan & Januari 2020 di Jawa Timur," cuit Roy.
Namun, seperti diketahui, hingga kini Prabowo belum memberi pernyataan sikap terkait munculnya drone di perairan Indonesia yang diduga milik China ini.
