MALANGTIMES - Front Pembela Islam (FPI) telah dibubarkan negara pada 30 Desember 2020 lalu. Rupa-rupanya, meski dibubarkan organisasi yang banyak menuai pro dan kontra dari masyarakat tanah air tersebut muncul dengan nama baru Front Persatuan Islam.
Polemik yang terjadi dari organisasi FPI belakangan ini memang membuat ramai publik. Banyak penilaian buruk yang disodorkan masyarakat umum terhadap tindakan-tindakan atau aksi-aksi yang dinilai beberapa orang sangat sarkas, frontal, dan anti sosial dari organisasi keislaman tersebut.
Baca Juga : Jawab Komnas Perempuan, Polisi: Gisel Lalai dan Menyebarkan, Bukan Korban
Meski begitu, banyak pula pendukung organisasi yang dinaungi Habib Rizieq Shihab ini. Bagi mereka, organisasi tersebut juga menjunjung nilai kemanusiaan yang tinggi.
Seperti potret kegiatan kemanusiaan saat FPI tengah membantu korban banjir yang merupakan warga Tionghoa di salah satu daerah di Bekasi. Potret itu diunggah oleh akun youtube Fakta Ulama 99.
Video : VIRALKAN.!!, Keluarga Tionghoa ini Blak-Blakan Bongkar Kelakuan FPl Kepada Mereka..!!
Dalam video berdurasi kurang lebih 3,5 menit itu diterangkan, saat kejadian Banjir sekitar satu tahun silam FPI menjadi sukarelawan yang turut membantu para korban banjir tanpa mempedulikan ras atau golongan.
"Salah satu permukiman di daerah Bekasi yang mayoritas warganya beretnis Tionghoa tak luput dari uluran tangan FPI," kata yang tersirat dalam video itu.
Diceritakan, seorang warga Tionghoa, yakni Ci Meli beserta suami, dan kedua anaknya kala itu tengah menunggu kedatangan tim SAR. Namun, tak kunjung ada yang datang, sedangkan genangan air semakin tinggi.
Baca Juga : Prinsip Kemanusiaan, GP Ansor Jatim Membuka Pintu Bagi Eks FPI
Anaknya yang berkebutuhan khusus hanya bisa berdiri dan ikut terendam air. Sedangkan, kala itu tinggi air sudah mencapai dada orang dewasa.
Sekitar pukul 02.30 dini hari, FPI menyisir ke area tersebut, dan warga di wilayah itupun berhasil dievakuasi menggunakan perahu karet.
"Yang evakuasi kita FPI, anak-anak sukarelawan itu. Sampai sana juga enak, dikasih makan, minum, puji tuhan waktu itu. Kebetulan ada anak-anak baik tawarin, apa aja boleh. Kami berterima kasih banyak, mereka nggak pilih kasih. Nyawa ditolong, di perahu itu sampai penuh, tapi mereka sebisa mungkin jalan dulu gitu. Itulah saya terima kasih sama mereka. Kita nggak berbicara beda bangsa ya, kita bicara sama-sama manusia. Tapi, selama saya disini nggak pernah ribut sama mereka, saya di sini sudah 30 tahun," ungkap salah satu warga.
Dalam video itu tampak rombongan sukarelawan berkaus FPI mengevakuasi para korban banjir dengan saling menjaga perahu karet yang penuh tersebut secara bersamaan.
