MALANGTIMES - Puluhan pengendara dan penumpang yang terjaring dalam Operasi Lilin Semeru tahun 2020 pengamanan perayaan natal dan tahun baru (nataru) dinyatakan reaktif pasca dilakukan rapid test antibodi. Mereka kemudian dilakukan pemeriksaan lebih mendetail oleh petugas kesehatan, dan selanjutnya dipulangkan.
Kasat Lantas Polres Malang AKP Ady Nugroho mengungkapkan, puluhan pengendara dan penumpang tersebut telah melalui pengecekan acak yang dilakukan oleh tim gabungan Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Malang bersama aparat dari intansi terkait. Puluhan pengendara reaktif tersebut terjaring dalam agenda operasi yang digelar sejak 21 Desember 2020 lalu hingga hari ini, Sabtu (2/1/2021).

"Ada beberapa kemarin yang reaktif. Mungkin sekitar 20 kendaraan. Karena kita sistemnya acak ya. Artinya tidak menyeluruh artinya yang reaktif 20 itu," ungkapnya saat dikonfirmasi pewarta, Sabtu (2/1/2021).
Dari 20 kendaraan tersebut disampaikan oleh Ady bahwa penyebab reaktif dari para pengendara maupun penumpang bermacam-macam. Salah satunya terdapat penumpang yang statusnya baru saja sembuh dari Covid-19.
"Ada juga reaktif sebagai akibat karena baru selesai sembuh dari Covid, artinya dari swabnya dia sudah negatif tapi itukan butuh waktu. Kebetulan setelah itu dilakukan rapid ini masih ada tanda reaktif," jelasnya.
Lanjut Ady bahwa para penumpang maupun pengendara yang masih ditemukan reaktif meskipun sudah berstatus negatif swab test, akan dipulangkan oleh pihak Satlantas Polres Malang bersama jajaran aparat gabungan.
"Yang demikian ini tetap kita pulangkan, karena kita memang sejatinya pengadaan rapid test kita lakukan dengan maksud melakukan random sampling untuk kendaraan-kendaraan luar Kabupaten Malang yang masuk ke arah Kabupaten Malang," ujarnya.
Dari pengecekan dengan metode random sampling ini, para penumpang dan pengendara dilakukan pengecekan surat hasil rapid test yang menunjukkan non-reaktif. "Kalau belum kita lakukan pemeriksaan, tapi kalau memang dia dinyatakan di tes di tempat kita reaktif ya bisa kita bawa dengan ambulans kita untuk ke rumah sakit," imbuhnya.
Terlebih lagi jika para penumpang maupun pengendara hasil dari random sampling tidak dapat menunjukkan surat hasil rapid test non-reaktif, juga ditanyai keperluan dan kepentingannya menuju ke Kabupaten Malang.
"Kalau kepentingannya urgent kita bantu dengan rapid test di wilayah kita dan jika hasilnya non-reaktif ya silahkan masuk Kabupaten Malang. Tapi kalau reaktif ya bisa kita pulangkan," tutupnya.
Sebagai informasi, Operasi Lilin Semeru 2020 pengamanan nataru masih akan terus berlanjut sampai tanggal 4 Januari 2021 dan Ady juga mengimbau agar masyarakat utamanya yang dari luar Kabupaten Malang harap mematuhi peraturan yang telah ditetapkan.
