MALANGTIMES - Adanya Surat Edaran (SE) Wali Kota Batu Nomor 003/3803/422.011/2020 terkait wisatawan yang masuk ke Kota Batu wajib menunjukan surat keterangan non reaktif rapid test antibodi/antigen ini membuat kunjungan di Kota Batu sangat sepi.
Kebijakan tersebut sangat dirasakan oleh pelaku bisnis pariwisata. Libur nataru yang menjadi harapan ajang kebangkitan lesunya wisata di Kota Batu menjadi pupus, karena wisatawan perlu berpikir dua kali untuk rapid bahkan membatalkan kunjungan.
Baca Juga : Libur Akhir Tahun, Berwisata ke Bromo Wajib Rapid Test Antigen
Marketing & PR Jatim Park Grup Titik S Ariyanto mengatakan, kebijakan itu dampaknya sangat berpengaruh bagi pelaku usaha pariwisata. Terutama bagi wisata buatan yang dimiliki JTP Group.
"Semisal di Jatim Park 1 ini, sepi sekali pengunjungnya," ujarnya, Rabu (30/12/2020).
Ia menegaskan, jika ingin berlibur di wahana milik JTP Group hanya perlu menerapkan protokol kesehatan dengan baik saja. Tak perlu menunjukkan hasil rapid test apa pun.
"Peraturan itu hanya diberlakukan pemerintah di pintu keluar masuk Kota Batu, tidak di tempat-tempat wisata. Yang jelas pada seluruh wahana JTP Group tak menerapkan pemeriksaan hasil rapid test apapun. Baik antibody/antigen ataupun swab pcr. Namun hanya perlu menerapkan protokol kesehatan dengan baik. Terutama 3 M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak," jelasnya.
Sesungguhnya banyak wisatawan yang reservasi dan memiliki keinginan berlibur ke Kota Batu. Sebab sudah lama tidak berlibur karena pandemi Covid-19. Namun dengan adanya kebijakan itu sangat mempengaruhi niat wisatawan untuk berlibur.
"Padahal di masa pandemi ini pengunjungnya sudah semakin membaik semenjak pertama kali buka di era new normal," ujarnya
Jumlah kunjungan selama libur Nataru tahun ini, menurutnya masih sangat jauh dari harapan. Apalagi jika dibandingkan dengan libur nataru pada tahun lalu.
"Kalau dulu momen nataru ini membuat wisata yang dimiliki JTP Group dikunjungi wisatawan dengan jumlah 2 ribu-3 ribu per hari. Namun pada saat ini hanya 200-300 perhari," ujarnya
Baca Juga : Pariwisata Terdampak, Banyak Wisatawan Reschedule hingga Batalkan Pemesanan Hotel di Batu
Tambahnya, jumlah pengunjung pada libur Nataru kali ini justru kalah dengan jumlah pengunjung libur long weekend di akhir bulan Oktober lalu.
"Pada long weekend saat itu, jumlah pengunjungnya sudah mencapai 1.600 orang di setiap wahana JTP Group," ungkapnya.
Sementara itu, dalam situasi pandemi seperti saat ini pihaknya tak bisa menargetkan jumlah wisatawan yang datang. Apalagi ditambah dengan terbitnya kebijakan tersebut.
"Akan tetap seperti kemarin, sebelum adanya edaran yang harus menyertakan rapid test dan sebagainya itu. Wisatawan masih banyak yang berkunjung meski situasi masih pandemi," ungkapnya