Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Lima Kejadian Bencana Terjadi, Ini Catatan BPBD Pemkab Malang

Penulis : Tubagus Achmad - Editor : A Yahya

29 - Dec - 2020, 02:38

Placeholder
Petugas BPBD Kabupaten Malang yang sedang menunjukkan alat pendeteksi gempa dan tsunami, Senin (28/12/2020). (Foto: Istimewa)

MALANGTIMES - BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Malang mencatat ada lima jenis bencana terjadi di Kabupaten Malang. Kelima jenis bencana itu, longsor, angin kencang, banjiw, pohon tumbang dan sambaran petir. Total ada sebanyak 84 kali kejadian.

 "Rinciannya, bencana tanah longsor 43 peristiwa, angin kencang 25 peristiwa, banjir 10 peristiwa, pohon tumbang 5 peristiwa dan sambaran petir 1 peristiwa," ungkap Kepala BPBD Kabupaten Malang, Bambang Istiawan saat dikonfirmasi pewarta, Senin (28/12/2020). 

Baca Juga : 3 Hari Mendatang, Kota Batu Bakal Diguyur Hujan Sedang hingga Lebat

Kejadian tersebut, sambung dia, tercatat mulai dari Januari hingga Oktober 2020. Dalam mengantisipasi terjadinya bencana, Bambang mengatakan bahwa pihaknya juga melakukan upaya-upaya antisipasi mulai dari pra bencana, saat bencana hingga pasca bencana. 

Untuk pra bencana juga digiatkan sosialisasi terhadap masyarakat serta pembentukan desa tanggal bencana di titik-titik kerawanan bencana di Kabupaten Malang. Pada saat terjadinya bencana, kesiapan alat yang dimiliki oleh BPBD Kabupaten Malang dinilai sudah cukup memadai untuk mengatasi saat terjadinya bencana. 

Serta untuk pasca bencana, BPBD Kabupaten Malang juga telah menyiapkan segala sesuatunya untuk pemulihan masyarakat dan lokasi yang terdampak bencana dengan bersinergi bersama intansi terkait. 

"Kesiapan-kesiapan ini sudah kami lakukan. Karena memang wilayah Kabupaten Malang geografisnya bermacam-macam dan memiliki potensi bencananya masing-masing," terangnya. 

Tahapan mulai dari pra bencana, saat bencana dan pasca bencana dikatakan Bambang bahwa masyarakat yang berada di wilayah yang termasuk rawab bencana akan lebih mudah untuk memahami apa yang harus dilakukan ketika terjadinya bencana atau pun perubahan cuaca di wilayahnya masing-masing. 

"Masyarakat pastinya saya rasa paham. Dan ada atau tidak ada perubahan cuaca yang ekstrem, sosialisasi kepada masyarakat dan koordinasi juga terus kami lakukan," terangnya. 

Terkait pelibatan lembaga instansi terkait, Bambang mengatakan bahwa BPBD Kabupaten Malang juga kerap kali melakukan koordinasi dengan pihak BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika) serta stasiun cuaca yang ada. 

Hal tersebut dilakukan, karena di beberapa bencana merupakan termasuk golongan bencana hidrometeorologi, seperti angin kencana yang disebabkan fenomena alam La Nina. "Kita rutin untuk berkoordinasi dengan stasiun cuaca Brawijaya, BMKG yang membidangi cuaca dan gempa, pihak kemaritiman karena wilayah kita juga ada yang pesisir," ujarnya. 

Selain itu, jajaran petugas yang ada di bandara juga kerap kali diajak untuk berkoordinasi oleh BPBD Kabupaten Malang bersama lembaga-lembaga atau intansi lain yang memiliki radar cuaca untuk memantau perubahan cuaca uatamnya di Kabupaten Malang. 

Sebagai informasi, hingga sampai saat ini BPBD Kabupaten Malang merekapitulasi sejumlah peristiwa bencana hingga akhir Bulan Oktober. Untuk Bulan November dan Bulan Desember sementara masih dalam tahapan proses tabulasi peristiwa bencana.


Topik

Peristiwa



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Tubagus Achmad

Editor

A Yahya