Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Lapsus Darah Juang Musisi Ska Malang (3)

Badai Libas Musik Ska Kota Malang, Gerilya Terus Dijalankan

Penulis : Tubagus Achmad - Editor : Heryanto

27 - Dec - 2020, 10:45

Agek Gebyar salah satu tokoh skena musik ska  Malang
Agek Gebyar salah satu tokoh skena musik ska Malang

MALANGTIMES - Perkembangan skena musik Ska di Kota Malang pada medio tahun 2004 hingga awal 2010 dapat disebut sebagai era gelombang kedua. Era di mana badai mulai menggulung musik ska di Kota Malang.

Era banyak skena musik di Kota Malang mulai surut, dengan dibuktikan minimnya panggung-panggung gigs yang mewadahi para pelaku skena musik untuk mengeskpresikan diri atau sekedar ingin unjuk gigi melantunkan karya-karya orisinalitasnya.

Baca Juga : Kematian Glenn Fredly dan Didi Kempot Duduki Dua Teratas Pencarian Populer

Walau gelombang kedua cukup keras menerpa para pecinta ska, beberapa personel band tetap bertahan. Salah satu sosok yang berjasa dan terus bertahan hingga saat ini yakni Agek Gebyar. Personel Spiky In Venus pada medio tahun 1998 ini terus bergerilya mempertahankan agar skena Malang Ska terus berdiri tegap dan optimis suatu saat nanti, kejayaan Ska di Kota Malang akan kembali.

Di tengah kondisi yang sedang surut dan dialami oleh seluruh skena musik di Kota Malang, mulai bermunculan beberapa band yang menjadi kebanggaan pada medio tahun 2004 hingga awal 2010. Sebut saja Youngster City Rockers, Pitskankin, Green Bacterie, Grasshoopers dan Gang Holiday.

Meskipun sedang surut penikmat musik Ska, skena Malang Ska terus menunjukkan eksistensinya dengan mengadakan gigs-gigs dari cafe ke cafe maupun sesekali nekat mengadakan di sebuah gedung.

"Dulu banyak orang bilang Ska udah nggak ada. Untuk membuktikannya kita buat gigs Ska Night, Ska Pop Up yang itu berseri dan tempatnya di Jagrak Tengah Cafe perempatan Klojen," ujar Agek yang juga gitaris dari Gang Holiday.

Saat menggagas sebuah gigs pun, Agek juga sempat mengutarakan kisah-kisah yang tak akan pernah ia lupakan. Di mana dalam satu event gigs, tiket acara yang laku tidak lebih dari 20 tiket.

"Memang waktu itu kisaran 2007-2008 event lagi sepi dan aku pernah ngalami jual tiket acara hanya laku 15 lembar tiket," katanya sambil tertawa mengingat masa-masa surutnya penikmat Ska di Kota Malang.

Meski sepi peminat, Agek dan kawan-kawan di Malang Ska terus menunjukkan eksistensinya dengan menggelar event gigs rutin, serta menelurkan beberapa karya untuk diperdengarkan ke teman-teman skena maupun penikmat musik secara luas.

Berujung akhir tahun 2008, skena musik Ska di Kota Malang mulai perlahan naik dan dilirik EO (Event Organizer) kembali. Setelah beberapa lama absen dalam panggung-panggung hiburan yang diadakan oleh para EO.

"Tahun 2008 Ska mulai naik dan mulai diperhitungkan lagi oleh EO dan anak skena lain. Itu terbukti saat skena lain membuat acara, pasti mengundang anak Ska," tuturnya.

Pada saat mulai naiknya kembali skena musik Ska di Kota Malang, pada tahun 2009 merupakan tahun awal mulai meledaknya virus musik Ska kembali di telinga pendengar kalangan pemuda-pemudi Kota Malang.

Persiapan meledaknya kembali musik Ska di Kota Malang yakni satu event gigs yang di mana saat itu banyak Band Ska luar Kota Malang turut hadir dan meramaikan panggung gigs Malang Ska. Event tersebut bertajuk Skacore, The Devil and More yang terselenggara pada tahun 2009 di Coffee Times seberang Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

"Cikal bakal kita akan meledak lagi itu tahun 2009 di event Skacore, The Devil and More kita mengundang teman-teman dari Mad Brother, kemudian ada yang dari Solo itu The Mobster, Alskatraz (Surabaya), Banana Steady Beat (Blitar), De Morte (Surabaya), Little Skunk (Surabaya), Suku Dalu (Sidoarjo). Event kita itu meledak, tiket pun sold out," bebernya.

Baca Juga : Calon Pengantin pun Bisa Imunisasi Khusus Kamis

Pria yang juga piawai bermain bass dan didapuk sebagai bassis sebuah Band Punk Malang yakni Begundal Lowokwaru mengatakan, bahwa pada tahun 2009 tersebut momentumnya pas, karena isu yang mulai dibawa juga bagus dan banyak apresiasi dari masyarakat luas.

"Isunya lagi bagus karena event Ska di Indonesia pada tahun itu masih jarang, timingnya (waktu, red) juga bagus serta poster acaranya pun juga bagus," ujarnya.

Di medio tahun 2009, akar di skena musik Ska Kota Malang sudah mulai kuat dengan band-band yang memiliki ciri khas atau sub-genre nya masing-masing. Agek yang di tahun 2009 juga membentuk band Ska-Dub bernama Gang Holiday juga turut meramaikan kembali euforia cikal bakal kejayaan kembali skena musik Ska di Kota Malang.

"Di tahun 2009 posisinya Malang Ska sudah kuat. Ada Pitskankin dengan 2tone nya, Grasshoopers dengan dub dan sublime nya, Green Bacterie dengan skapunk dan brass section yang lengkap, mulai Trombone, Trumpet, Saxophone sampai Tuba itu ada. Akhirnya memberikan warna bagus dan Malang Ska kuat," ungkapnya.

Puncaknya pada event gigs Ska Core, The Devil and More tersebut dengan konsep pertemanan Malang Ska kembali melanjutkan eksistensi yang sempat surut kepada masyarakat luas. Dalam acara tersebut pun, beberapa band dari luar kota bermain tanpa ada yang mendapatkan fee atau honor usai manggung.

"Mereka nggak ada yang dibayar, ya kita menyediakan untuk pengganti transportasi saja," ujarnya.

Tak berhenti disitu, skena musik Ska Kota Malang juga membuat sebuah gigs Comeback Show dari Skatoopid pada tahun yang sama di tahun 2009 yang bertempat di Jagrak Tengah Cafe, Klojen, Kota Malang.

Selain itu, atas komunikasi yang terjalin baik antara skena musik Ska di Kota Malang yakni Malang Ska dengan skena musik di Indonesia maupun di luar kota, di awal tahun 2010, Malang Ska membuat event gigs tour dari salah satu Band Ska-Punk dari negeri jiran Malaysia yakni Plague Of Happiness.

Acara yang bertajuk Rudely Riot tersebut juga digelar di Jagrak Tengah Cafe, Klojen, Kota Malang. Sederet band Kota Malang maupun luar kota mengisi line-up dari event gigs tour Plague Of Happiness yang digelar oleh Malang Ska.

"Ada dari Malang seperti Skatoopid, Mad Brothers, Green Bacterie, Gang Holiday, Javanese Bugs, Youngster City Rockers, Disable Boy, Pitskankin. Terus ada juga dari luar kota seperti Surabaya ada Alskatraz, De Morte, Little Skunk dan juga Rat Ska City dari Solo," bebernya.


Topik

Lapsus


Bagaimana Komentarmu ?


JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Tubagus Achmad

Editor

Heryanto