MALANGTIMES - Seminggu setelah pulang ke kampung halamannya yang berlokasi di Desa Kemantren, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang, Sabtu (26/12/2020). Dedik Purnomo, pemuda viral yang nekat menyeberangi Teluk Balikpapan menggunakan dua galon mineral, mengaku ingin menenangkan diri di rumah.
”Habis ini rencananya saya menjalani pesan dari Pak Camat (Jabung) sama Pak Bupati Malang, disuruh di rumah dulu. Nanti masalah pekerjaan dipikir bersama, yang penting disuruh tenang di rumah dulu,” ungkapnya.
Baca Juga : Diduga Mengantuk saat Berkendara, Warga NTT Tewas Menabrak Gapura di Malang
Namun, jika disuruh memilih, pemuda 27 tahun ini mengaku ingin memiliki usaha sendiri. ”Kepingin punya usaha, apapun, asal milik sendiri. Tapi ya itu, terkendala di modal,” celetuknya.
Pilihan hidup untuk berwirausaha tersebut, diakui Dedik, lantaran dirinya sempat mengalami kecelakaan dan bahkan menjalani perawatan intensif lantaran mengalami koma.
”Beberapa tahun lalu, sekitar 2010 saya lihat pertandingan sepak bola, derby antara Arema dan Persema waktu main di (Stadion) Gajayana. Setelah menonton pertandingan itu, saya kecelakaan sampai mengalami koma,” ungkapnya.
Meski sudah dinyatakan pulih setelah sempat mengalami kritis, namun Dedik mengaku kondisi fisiknya sudah tidak normal. Terutama dibagian saraf tangan sebelah kanan.
”Untungnya saat itu (kecelakaan, red) saya pakai helm, kalau enggak mungkin sudah (meninggal, red). Helm saya saja waktu jatuh itu keadaannya sampai pecah,” ujarnya sembari menunjukan tangan kanannya yang terus bergetar dengan tatapan tajam lantaran kaca mata yang biasa dikenakan rusak, saat dirinya nekat menyeberangi Teluk Balikpapan menggunakan galon beberapa waktu lalu.
Lantaran kondisi fisik yang (maaf) sudah tidak normal itulah, Dedik berkeinginan untuk berwirausaha. Sebab, meski sempat mencoba gonta-ganti kerjaan, fisiknya ternyata tidak kuat untuk bekerja berat.
”Sebenarnya saya kerja apa saja mau, kerjaan apa saja sudah saya lakukan dulu. Tapi karena fisik saya gini, jadi mending buka usaha apa gitu,” tukasnya.
Baca Juga : Pengamanan Nataru di Kota Malang, Turut Libatkan 72 Anggota Pramuka
Seperti yang sudah diberitakan, setelah sepekan berada di kampung halamannya, Dedik dikabarkan masih menjalani pendampingan untuk memulihkan kondisi psikisnya.
Maklum saja, kondisi terombang-ambing diatas 2 galon mineral yang terikat selama 3,5 jam, serta viral-nya pemberitaan tentang aksi nekatnya. Membuat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang menghawatirkan kondisi kesehatan dan kejiwaan pria 27 tahun tersebut.
Terbaru, kondisi kesehatan dan fisik Dedik dikabarkan baik-baik saja. Namun, untuk memulihkan rasa trauma, sampai hari ini (Sabtu 26/12/2020) pihaknya masih mendapatkan pendampingan psikis tim medis dari Poli Jiwa, yang ada di Rumah Sakit Mardi Waluyo.