MALANGTIMES - Upaya pemulihan ekonomi di tengah pencegahan penyebaran Covid-19 menjadi hal yang sulit. Dibutuhkan sejumlah skema agar keduanya bisa berjalan seiring. Seperti halnya yang dialami Pemerintah Kota Batu. Di tengah upaya mencegah penyebaran Covid-19, juga berupaya menjaga keberlangsungan perputaran ekonomi di Kota Dingin ini yang mengandalkan dari kunjungan wisatawan.
Jika sejumlah wilayah di Jawa Timur (Jatim) menutup objek wisata di momen pergantian tahun, bahkan ada yang menutupnya dua hari jelang pergantian tahun, Kota Batu terhitung lebih lentur. Penutupan objek wisata dilakukan pada pukul 17.00 pada tanggal 31 Desember 2020.
Baca Juga : Angka Kunjungan ke Tempat Wisata di Kota Batu Menurun Tajam
Penutupan objek wisata di pukul 17.00 itu, berlaku untuk semua tempat wisata. Dengan penutupan pada jam tersebut, Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko berharap agar memudahkan tim untuk melakukan pemantauan protokol kesehatan menjelang malam tahun baru 2021.
Menurut Dewanti, sejauh ini tempat wisata di Kota Batu taat akan protokol kesehatan. Misalnya dengan menerima kunjungan 50 persen kapasitas dari wilayah tempat wisata terbut, agar lebih optimal dalam upaya menjaga jarak untuk menaati protokol kesehatan. Hingga saat ini belum ditemukan tempat wisata yang menampung kunjungan melebihi aturan kapasitas yang sudah ditentukan.
“Seperti di Batu Secret Zoo (Jatim Park 2), di sana kapasitasnya bisa mencapai 6 ribu kunjungan. Saat liburan di tengah pandemi covid-19 ini sehari bisa mencapai kunjungan seribu itu sudah bagus,” ucap Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko.
Ia menambahkan, dengan terus beroperasinya tempat wisata di Kota Batu sebagai upaya tidak adanya lagi karyawan yang dilakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). “Dengan dibukanya tempat wisata ini juga untuk memulihkan perekonomian di Kota Batu,” ucapnya.
Baca Juga : Raperda Desa Wisata, DPRD Batu Atur Ketentuan Dibentuknya Badan Promosi Pariwisata
Di tengah pandemi Covid-19 ini rata-rata kunjungan di tempat wisata jumlahnya dikatakannya masih cukup minim. Jumlahnya kurang lebih mencapai 200 sampai 500 orang dalam satu harinya. “Begitu saja untuk biaya operasionalnya masih belum nututi,” terang politisi PDIP ini.
Menurutnya di tempat wisata sudah menerapkan protokol kesehatan dengan ketat yakni 3M (menjaga jarak, memakai masker, dan mencuci tangan).