MALANGTIMES - Entah apa yang ada dalam pikiran Roni (40), pemilik dan sopir truk nopol N 8805 UO yang juga warga Desa Paseban, Kecamatan Kencong, Jember. Dia nekat melewati jembatan sepanjang 15 meter yang terbuat dari bambu.
Akibatnya, truk yang memiliki bobot 2 ton tersebut nyemplung ke dalam sungai sedalam 6 meter yang ada di Dusun Panggul Melati, Desa Kepanjen, Gumukmas, Jember.
Baca Juga : 2 Tanah Longsor di Kecamatan Bumiaji, Saluran Pipa Air Bersih Rusak dan Tutup Akses Jalan
"Saya tadi dari arah Paseban, Mas, mau ke desa Kepanjen mengambil bambu. Saat saya menyeberang dari arah selatan, tiba tiba setengah perjalanan, jembatan bunyi patah-patah dan truk langsung terjatuh dan saya juga ikut di dalamnya,” ujar sopir truk warna kuning kombinasi hijau biru tersebut.
Roni mengatakan, irinya sebenarnya tidak hanya sekali ini lewat jembatan tersebut, namun tidak pernah mengalami nasib seperti ini. Setiap melewati jembatan tersebut, ia harus membayar 10 ribu kepada petugas. Naamun mungkin karena kurang perawata, bambu yang menjadi penyangga utama menjadi lapuk.
"Bayar 10 ribu.Kapan hari saya lewat tidak apa apa, sekarang saya jadi korban dan kerugian saya bisa jutaan rupiah karena harus membetulkan truk dan menyewa derek untuk angkut truk saya yang terjatuh di dasar sungai yang kurang lebih 6 meter. Tapi saya beruntung masih selamat. Hanya luka-luka sedikit mas," ungkapnya.
Akibat dari kejadian ini, bukan hanya Roni yang mengalami kerugian, tapi warga kedua desa juga harus merasakan dampaknya. Sebab, jembatan yang diberi nama Jembatan Talangsari ini merupakan akses penghubung satu-satunya bagi kedua warga Desa Kepanjen dan Desa Paseban.
Baca Juga : Depresi Berat, Wanita Asal Bali Ngamuk hingga Pukuli Warga di Jalanan
“Wah kalau seperti ini, sekarang mau ke Paseban harus muter lewat Pantai Pancer Puger. Ya lumayan jauh kalau berputar. Jarak yang hanya 15 meter harus ditempuh 5 kilo lebih,” pungkas warga sekitar.
