MALANGTIMES - Keluhan warga Kota Malang terkait kondisi air Perumda Tugu Tirta atau PDAM Kota Malang berbau minyak dan keruh, belum mendapat penyelesaian.
Bahkan, luas area terdampak air keruh dan berbau minyak tanah semakin bertambah. Semula, dampak penurunan kualitas air itu dirasakan oleh warga di Jalan Ikan Nus, Kelurahan Tunjungsekar, Kecamatan Lowokwaru. Kini, warga di Jalan Kelud pun turut terdampak.
Baca Juga : Bau Minyak Air PDAM Dikeluhkan Warga, Wali Kota Malang Sutiaji Minta Segera Ditangani
Tak ingin hal ini terus berlarut-larut, Wali Kota Malang Sutiaji meninjau kawasan Sumber Air Wendit yang disinyalir menjadi salah satu penyebab tercemarnya air berbau minyak tersebut, Jumat (13/11/2020).
Dari hasil tinjauannya, kejadian tersebut diduga ada unsur kesengajaan yang menjadikan air tercemar solar.
"Saya kan khawatir itu nanti ada titik sumber yang susah dicari, tapi langsung bau solar dan ternyata ketemu di pengisian solarnya. Kalau kita lihat sebetulnya ini tidak ada kelalaian ya, tapi ini masuk kepada unsur kesengajaan. Karena kalau kelalaian itu mestinya tidak sampai begitu," ujarnya.
Sutiaji menjelaskan, hal tersebut nantinya akan diserahkan kepada pihak berwajib. Pihaknya berkoordinasi dengan kepolisian untuk mengusut pelaku yang menyebabkan tercemarnya air minum pelanggan dengan solar tersebut.
Selain itu, Sutiaji juga menginstruksikan Direktur Utama Perumda Tugu Tirta Kota Malang untuk melakukan pendekatan terkait siapa saja yang bertugas di pos yang bersangkutan.

"Sepintas saya tahu, ini sudah bukan domain kami. Maka ini biar nanti kepolisian yang akan lihat. Ketika melakukan ini kalau ada unsur kesengajaan, jadi nanti kami minta kepada pimpinan untuk melakukan pendekatan dulu siapa sih yang bertugas di sini," imbuhnya.
Apalagi hal ini menurutnya merugikan, karena berimbas kepada masyarakat luas. Yang mana, jika kondisi air terus tercemar juga dinilai membahayakan.
Karenanya, area lokasi yang disinyalir menjadi spot utama penyebab melubernya solar ke saluran air yang menyebar kepada pelanggan Perumda Tugu Tirta Kota Malang diminta untuk dilakukan sterilisasi agar tak disentuh siapapun hingga ada pemeriksaan pihak berwajib.
"Selanjutnya yang terimbas itu bukan PDAM, tapi masyarakat. Dan itu membahayakan terhadap hajat hidup orang banyak, karena baunya bau solar. Kita ndak tahu (siapa yang melakukan), makannya tadi saya mohon area yang tadi supaya disteril, jangan sampai ada yang menyentuh. Sehingga nanti kepolisian yang melihat sidik jari siapa nanti," imbuhnya.
Baca Juga : Air Berbau Minyak Tanah, PDAM Kota Malang Sarankan Tak Gunakan Air
Dalam kesempatan itu, Sutiaji juga melakukan pengecekan kondisi air untuk memastikan jika sudah tidak berbau, jernih dan layak untuk kembali didistribusikan kembali kepada pelanggan Perumda Tugu Tirta Kota Malang.
"Saya tegaskan, insya Allah tadi saya cek berkali-kali airnya sudah jernih. Saya mohon maaf pada seluruh warga Kota Malang yang kemarin terganggu. Kami minta kepada pimpinan dari Perumda Tugu Tirta untuk selau waspada. Masyarakat Kota Malang tidak usah khawatir, ini langsung sudah ada tindakan, mudah-mudahan ini khusus PDAM juga menjadi pelajaran," tandasnya.

Sementara itu, Direktur Utama Perumda Tugu Tirta Kota Malang M Nor Muhlas menambahkan jika proses penanganan terus dilakukan agar sesegera mungkin bisa mendistribusikan air jernih ke wilayah terdampak.
"Sebagaimana tadi disampaikan Pak Wali, airnya sudah dalam kondisi normal untuk siap didistribusikan," ungkapnya.
Namun, proses pendistribusian itu masih harus dilakukan secara bertahap. Mengingat proses flushing atau pengurasan dilakukan sedetail mungkin untuk memastikan kondisi pipa tidak tercemar apapun dan air juga dalam kondisi normal.
"Tapi masyarakat harus paham bahwa untuk proses mengalirkan air tidak sebagaimana kita menyambungkan aliran listrik yang sekali sambung langsung semua konek. Kalau air, kemarin sudah ada yang tercemar maka hari ini petugas sudah melakukan flushing untuk menguras air-air yang mungkin masih tercemar di dalam pipa, agar dibuang semuanya. Sehingga pada saat dialirkan air yang sudah normal ini tidak lagi terkontaminasi air yang sudah tercemar," terangnya.