MALANGTIMES - Sebelum 2020 berakhir, kita masih mendapat kesempatan untuk menikmati fenomena alam yang indah. Tepatnya 30 November nanti, wilayah Indonesia akan kehadiran Gerhana Bulan Penumbra.
Gerhana Bulan Penumbra ini akan muncul mulai pukul 14.32 WIB. Sementara waktu puncaknya pada pukul 16.44 WIB dan berakhir pukul 18.53 WIB.
Baca Juga : Omzet Pedagang pasar Jeblok, Paslon SanDi Optimalkan Pasar Tradisional Berbasis Online
Hal ini disampaikan oleh akademisi dari Universitas Brawijaya (UB) Eka Maulana ST MT MEng yang juga termasuk tim Astrofotografi UB. Lebih lanjut ia menjelaskan, Gerhana Bulan Penumbra adalah gerhana yang terjadi saat posisi matahari-bumi-bulan tidak persis sejajar, sehingga bulan hanya masuk ke kerucut bayangan penumbra bumi. Cahaya matahari yang mengenai permukaan bulan terhalangi sebagian oleh bumi atau masuk bayangan samar dari bumi (penumbra).
"Saat gerhana terjadi, bulan purnama akan terlihat lebih redup dari bulan purnama biasanya. Redupnya sampai 80 persen. Nah, nanti waktu matahari terbenam (magrib) itu muncul sudah 60 persen," terangnya saat dihubungi, Senin (9/11/2020).
Di Malang kita bisa melihat gerhana ini separuh dari waktu gerhana bulan penumbra yang akhir. Pada sore hari mulai pukul 14.32 WIB itu, kata Eka, kita masih belum bisa melihatnya lantaran masih terhalang oleh bumi bagian timur. Jadi, kita bisa mengamatinya selama satu jam dimulai dari magrib hingga pukul 18.53 WIB dalam kondisi sudah melewati puncak dan magnitudonya 60 persen.
Gerhana Bulan Penumbra ini aman dilihat dengan mata. Namun, untuk melihatnya dengan lebih jelas dan detail diperlukan alat khusus yakni telescope sebab penampakannya memang samar-samar.
"Bulan itu agak gelap, harusnya purnama terang tapi redup. Kalau gak tertutup oleh awan itu kemungkinan masih kelihatan tapi redup sekali. Kalau pakai teleskop bisa lebih jelas karena bisa fokus di hanya objek di bulan aja dan kelihatan lebih dekat," terangnya.
Sebagai informasi, begini perbedaan Gerhana Bulan Penumbra dengan gerhana lain. Pada Gerhana Bulan Penumbra, bulan masih kelihatan dengan sinar yang redup/samar-samar. Sedangkan pada Gerhana Bulan Umbra, cahaya bulan akan terhalang oleh bumi seluruhnya sehingga bulan tidak terlihat. Pada Gerhana Bulan Partial, bulan masuk pada daerah umbra dan penumbra, sehingga bulan terlihat sebagian yang disebut Gerhana Bulan Parsial.
Baca Juga : Genjot Sektor PAD, Bapenda Kabupaten Malang Manfaatkan Aplikasi Sipanji
Gerhana Bulan Penumbra sudah 4 kali terjadi di tahun 2020 dan 3 kali bisa diamati dari Indonesia. "Yang terakhir ya bulan November akhir ini," timpal dosen Teknik UB tersebut.
Gerhana Bulan Penumbra kali ini tidak bisa dinikmati di semua negara. Saat bulan terbit yang bisa menikmatinya hanya di daerah Asia yakni Indonesia ke utara. Sementara Timur Tengah sampai Afrika tidak bisa melihatnya. Pada saat bulan tenggelam di separuh malam terakhir gerhana bisa dilihat di daerah Amerika bagian selatan.
"Kemudian kalau yang dari sekitar Amerika Utara, seperti Mexico, daerah utara atau agak ke barat itu semua kelihatan, mulai dari bulan terbit sampai terbenamnya bulan. Indonesia ke bagian di awal terbit aja," sambung Eka.
Eka sendiri sudah melakukan simulasi untuk mengamati gerhana ini. Pada saat hari H, dirinya bersama tim Astrofotografi akan bersama-sama mengamati di atap rumahnya di Dau, Malang.
"Sudah melakukan simulasi. Kebetulan untuk bulan ini itu dari arah timur kurang lebih 22-an derajat," pungkasnya.