MALANGTIMES - Komika kenamaan Bintang Emon turut mengajak anak-anak muda melek terhadap isu pelecehan terhadap perempuan. Dia pun menjadi salah satu tokoh yang mendukung agar RUU Penghapusan Kekerasan Seksual (PKS) kembali dibahas untuk disahkan.
Pria kelahiran tahun 1996 itu menilai, RUU PKS sangat urgent untuk disahkan. Karena ketika sudah disahkan, UU PKS nantinya akan menjadi produk hukum yang melindungi sepenuhnya kalangan perempuan. Sebab di dalamnya membahas secara rinci pasal-pasal mengenai pelecehan terhadap perempuan, baik seksual maupun pelecehan lainnya.
Baca Juga : Kerap Kritik Pemerintah, Gatot Nurmantyo Dapat Bintang Mahaputra, Mahfud MD Beri Penjelasan
"Laki-laki yang baik nggak takut sahkan RUU PKS," kelakarnya saat menjadi salah satu pembicara dalam agenda Liputan Virtual Kampanye The Body Shop dengan tema Semua Peduli, Semua Terlindungi Sahkan RUU PKS yang digelar Kamis, (5/11/2020) sore.
Kecenderungan pelecehan terhadap perempuan yang condong menjadi budaya buruk itu diakui Emon banyak ia temui. Dia mengaku miris, dan menolak pelecehan terhadap perempuan lantaran dia dikelilingi oleh banyak perempuan.
"Saya tergerak dengan isu ini berangkat dari kelurga yang saya cintai kebanyakan adalah perempuan, dan saya tidak bisa menjaga mereka 24 jam," katanya.
Dalam kesempatan itu, Bintang Emon juga menyinggung perihal peran para pemuda dalam pembangunan negeri. Dia menyebut jika anak muda memiliki peran besar, termasuk memperjuangkan hak masyarakat melalui berbagai isu yang santer diperbincangkan.
"Milenial bisa kontribusi apa. Mungkin ini sebagai jawaban atas statemen beberapa hari lalu, yang menanyakan milenial bisa apa? Kami bagian dari negeri meskipun kami anak muda. Kami bukan hanya tinggal saja tapi juga punya hak menyuarakan," urainya.
Pernyataan mengenai sumbangsih generasi milenial tersebut sebelumnya memang sempat disinggung oleh Ketua Umum PDI-Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Pernyataan tersebut memang banyak diperbincangkan sejak beberapa hari terakhir dan menuai berbagai macam pendapat.
Lebih jauh Bintang Emon menyebut, Indonesia dalam masa bonus demografi. Di mana jumlah pemudanya sangatlah banyak. Melalui isu-isu seperti kekerasan terhadap perempuan dan lain sebagainya, dia optimis peran pemuda sangatlah besar.
"Teman saya banyak yang belum teredukasi dengan baik dan kami ingin sebarkan ini ke kawan kami yang lain. banyak yang nggak sadar kalau itu sebuah pelecehan. Dan mungkin nanti akan disebarkan melalui berbagai konten," jelasnya.
Selain Bintang Emon, Hannah Al Rasyid, aktris yang juga sangat konsentrasi pada isu kekerasan terhadap perempuan dengan lantang menyatakan persetujuannya agar RUU PKS kembali dibahas dan disahkan. Menurutnya, pemhaman masing-masing orang mengenai RUU PKS memang berbeda. Namun bukan berarti RUU itu langsung ditolak, melainkan harus dibicarakan bersama-sama.
Baca Juga : Teror Keji Terjadi di Prancis hingga Tewaskan 3 Orang, Ini Sikap Pemerintah RI
"Kalaupun nggak setuju dibahas dulu saja. Sampai kita nemu jalan tengah karena ini untuk banyak kebaikan bersama," katanya.
Karena dari berbagai kasus yang pernah ia jumpai, penegak hukum selama ini merasa kesulitan menentukan pasal dan jenis hukuman atas pelecehan dan kekerasan yang dialami perempuan dan laki-laki. Sehingga, RUU PKS dianggap sangat penting karena di dalamnya memberikan definisi kekerasan secara lebih luas.
"Sedih banget waktu ada yang bilang sudah memberanikan diri membuat laporan, tapi saat di pihak yang berwajib malah bingung akan dituntut dengan pasal apa. Maka ini diperlukan UU PKS. Karena mencakup definisi kekerasan yang diperluas," tegasnya.
Dia yakin tidak akan ada lagi korban kekerasan apabila RUU PKS disahkan. Sehingga dia sangat mendukung dan memilih terus menyuarakan agar RUU yang dicabut dari Program Legislasi Nasional atau Prolegnas prioritas 2020 DPR RI tersebut kembali dibahas sampai tuntas.
"Yang harus dilakukan adalah edukasi tentang diri sendiri tentang isu ini. Kemudian penting juga untuk memulai dari lingkungan sendiri dengan teman, saudara, atau siapapun yang dekat dengan kita semua. Kita harus belajar mendengarkan. Saya percaya semuanya bisa bersama-sama," urai perempuan berambut panjang itu.
Selain Bintang Emon dan Hannah Al Rasyid, kampanye tersebut juga menghadirkan dua narasumber lain yaitu Owner & Executive Chairwoman The Body Shop, Suzy Hutomo dan Humas Yayasan Pulih, Wawan Suwandi.
