MALANGTIMES - Pengurus Besar Persatuan Angkat Besi dan Binaraga Seluruh Indonesia (PB PABBSI) yang pecah kongsi membuat kepengurusan di daerah juga terdampak. Hal itu yang dialami oleh PABBSI Kota Malang, di mana saat ini akan ada tiga cabang olahraga (cabor), yakni Perkumpulan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PABSI), Perkumpulan Angkat Berat Seluruh Indonesia (Pabersi) dan Perkumpulan Binaraga dan Fitnes Indonesia (PBFI).
Pada awalnya, ketiga cabang olahraga itu tergabung dalam satu federasi, yakni International Weighlifting Federation (IWF). Lantas, terpecah menjadi tiga, yaitu International Weighlifting Federation (IWF) untuk cabang angkat besi, World Bodybuilding dan Physique Sports Federation (WBPF) untuk binaraga, dan International Powerlifting Federation (IPF) khusus angkat berat.
Baca Juga : Pertina Kota Batu Gelar Tryout dan Silaturahmi Petinju Malang Raya
Sebelumnya, keputusan pemisahan juga telah disepakati dalam musyawarah nasional luar biasa (Munaslub) PB PABBSI pada Desember 2019. Tidak ada keberatan dari pengurus provinsi maupun pengurus setiap cabang olahraga.
"Jadi PABBSI Kota Malang mau pecah. Nanti ada angkat berat, angkat besi dan binaraga. Itu sendiri-sendiri sekarang," kata Ketua Umum KONI Kota Malang, Eddy Wahyono.
Menurut Eddy, pecah kongsi dari PABBSI ini ada kekurangan dan kelebihannya. Karena dalam hal ini KONI Kota Malang yang mengejar prestasi pada ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur (Jatim) sehingga dengan adanya tiga cabor baru tapi muka lama, bisa membawa prestasi lagi bagi Kota Malang.
"Dengan pecahnya ini ada plus minus nya. Tapi intinya mereka bisa lebih fokus sekarang," ujarnya.
Saat ini, KONI Kota Malang memiliki 46 cabang olahraga, jika ketiga cabor tersebut bergabung jadi akan bertambah menjadi 48 cabor.
Baca Juga : Pertina Kota Batu Gelar Tryout dan Silaturahmi Petinju Malang Raya
Eddy sendiri tidak mempermasalahkan bergabungnya tiga cabor pecahan PABBSI itu. Namun ia berharap ada prestasi yang dihasilkan nantinya.
"Kalau nambah lagi ya jadi 48 dan jika tambah E-sport jadi 49. Tidak ada masalah, yang penting mereka benar-benar mengelola cabor dengan benar dan membawa prestasi," pungkasnya.