MALANGTIMES - Tidak hanya gedung DPRD Kota Malang yang menjadi sasaran aksi para pendemo, sepeda motor yang terparkir di sekitarnya juga menjadi sasaran, bahkan sekitar lima belas sepeda motor roboh bebarengan hingga rusak di sejumlah bagian.
Aksi ricuh mewarnai aksi demo tolak Undang-Undang Omnibus Law, karenanya sejumlah fasilitas yang ada di DPRD Kota Malang rusak akibat lemparan batu, air mineral dan petasan. Bahkan sepeda motor yang terparkir juga menjadi sasaran. "Aduh rusak kabeh iki sepedae," kata salah satu polisi yang sedang membersihkan mata karena juga terkena gas air mata.
Baca Juga : Beredar di Medsos, Ini Isi Telegram Kapolri soal Larangan Demo Buruh
Di sela memaksa mundur para pendemo, beberapa petugas dari DPRD Kota Malang dan beberapa Satpol PP juga mengamankan sepeda motor yang roboh.
Sebelumnya, kepulan asap, suara dentuman petasan, lemparan batu mewarnai kericuhan yang terjadi di depan gedung DPRD Kota Malang. Tak hanya itu, gedung Balai Kota Malang juga turut menjadi sasaran aksi pendemo kali ini.
Bahkan, kawat berduri yang telah terpasang sepanjang gedung DPRD Kota Malang hingga Balai Kota Malang pun tak luput dari amukan para pendemo.
Sebagai informasi, aparat keamanan yang dikerahkan kali ini untuk mengamankan jalannya aksi sebanyak 1.200 personel. Hingga saat ini, kepolisian masih terus berjaga dan memperketat area lokasi demo.
Baca Juga : Tolak UU Cipta Kerja, Polres Malang Persilakan Buruh Pasang Spanduk di Perusahaan
Hingga berita ini ditulis, para pendemo telah merangsek kembali ke arah depan gedung DPRD Kota Malang. Namun saat ini kebanyakan para pendemo hanya menyanyikan lagu-lagu dan mengharapkan anggota dewan turun untuk menemui pendemo.
"Ayo pak, mana anggota dewan nya. Mereka digaji oleh rakyat. Pak Polisi jangan ikut-ikut, panggil anggota dewan nya," teriak para pendemo.
