MALANGTIMES - Kampanye politik dan kampanye penerapan protokol kesehatan Covid-19 sebagai satu kesatuan yang tidak dapat terpisahkan dalam agenda kampanye yang dilakukan oleh pasangan calon (paslon) Sanusi-Didik Gatot Subroto (SanDi). Seperti yang dilakukan pasangan ini saat blusukan di Pasar pakis, Minggu (4/10/2020).
Meskipun menurut Calon Bupati (cabup) Sanusi tingkat kepatuhan masyarakat Kabupaten Malang dalam menerapkan protokol kesehatan Covid-19 hampir mencapai 100 persen.
Baca Juga : Paling Muda, Sam HC: Paling Banyak Pemilih Saya Nanti Emak-Emak
"Terkait kepatuhan ya sudah 90 persen mereka patuh. Hanya untuk pemakaian masker kita ingatkan, kalau dia nggak bawa kita kasih," ungkapnya ketika ditemui awak media usai blusukan di Pasar Pakis.
Dari sisa 10 persen yang masih belum patuh menerapkan protokol kesehatan Covid-19, Sanusi menyampaikan bahwa hal tersebut agar selalu diingatkan. "Yang nggak patuh itu perlu diingatkan gitu aja. Mereka sebenarnya sadar, kadang nggak dipakai cuma diginikan (taruh bawa dagu, red) aja," ujarnya.
Mantan politikus PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) yang berpindah ke PDI Perjuangan ini juga menuturkan bahwa di setiap agenda kampanye politiknya dirinya bersama tim Malang Makmur juga terus mensosialisasikan perihal penerapan protokol kesehatan Covid-19.
Sosialisasi perihal protokol kesehatan Covid-19 berupa imbauan terkait 3 M (Menjaga Jarak, Mencuci Tangan dan Memakai Masker). "Selama ini yang kita jalankan untuk pemakaian masker, jaga jarak itu selalu kita sosialisasikan," tuturnya.
Sanusi pun mengaku bahwa imbauan protokol kesehatan Covid-19 atau pemberian masker kepada masyarakat merupakan tupoksi dirinya yang nantinya jika terpilih kembali sebagai Bupati Malang merupakan pelayan publik.
Sikap-sikap seperti itu juga dilakukan Sanusi dalam rangka berkampanye pada tahapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Malang 2020. Untuk mengangkat atau pun mendulang suara, Sanusi menempatkan dirinya sebagai pelayan publik. "Yang jelas begini, Bupati itu kan di undang-undang pelayanan publik, itu jadi pelayan publik dan asal nanti kita saling Take and Give mereka paham sendiri," ungkapnya.
Baca Juga : Cek Kekayaan Dua Paslon di Pilkada Kabupaten Malang 2020
Lanjut Sanusi, bahwa masyarakat Kabupaten Malang yang terdaftar sebagai pemilih merupakan orang yang sudah dewasa dan sudah seharusnya tidak hanya memikirkan memilih calon pemimpin Kabupaten Malang dengan iming-iming tertentu. "Mereka memilih Bupati bukan sekedar karena diiming-imingi tertentu. Tapi lebih mengedepankan lima tahun ke depan apa yang harus mereka terima dengan program-program yang akan dilakukan ke depan," jelasnya.
Pada Pilkada Kabupaten Malang 2020 ini pun Sanusi juga mengatakan bahwa nantinya masyarakat dapat melihat siapa calon pemimpin Kabupaten Malang yang dapat berbuat nyata untuk masyarakat Kabupaten Malang. "Sehingga dalam Pilkada ini nanti masyarakat akan melihat siapa yang bisa berbuat nyata tentunya untuk masyarakat," ujarnya.
Untuk target persentase kemenangan pada Pilkada Kabupaten Malang 2020, Sanusi mengungkapkan bahwa paslon SanDi tidak memiliki target persentase kemenangan. "Saya nggak ada target, pokok sing penting menang. Di target, kalah percuma nanti," pungkasnya.
Sebagai informasi, bahwa perkembangan pasien Covid-19 berdasarkan update laporan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Malang per hari Minggu (4/10/2020) pukul 16.21 WIB, total pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 922 orang, sebanyak 812 orang dinyatakan sembuh dan 59 orang meninggal dunia.