MALANGTIMES - Pandemi Covid-19 telah membuat roda perekonomian tersendat selama enam bulan terakhir. Bukan hanya ekonomi secara global dan nasional saja, keterpurukan juga terjadi pada perekonomian di desa-desa.
Kondisi keterpurukan itu pula yang dirasakan masyarakat Dusun Bangilan, Desa Pandanajeng, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang. Namun melalui beberapa program, perputaran ekonomi di tingkat pedesaan sudah mulai digiatkan.
Baca Juga : Kapolri Idham Azis Ganti Warna Seragam Satpam Mirip Polisi, Begini Penampakannya
Pada masa kebiasaan baru ini, anak-anak muda yang tergabung dalam Karangtaruna Dusun Bangilan pun mulai bergerak. Salah satunya dengan menggelar Pasar Minggu yang tetap mengedepankan protokol kesehatan. Secara perdana, gelaran tersebut dilaksanakan pada Minggu (20/9/2020).
Kepala Desa Pandanajeng, Muhammad Edy Mansyur menyampaikan, gelaran Pasar Minggu tersebut diinisiasi langsung oleh anak-anak muda Karangtaruna Dusun Bangilan, Desa Pandanajeng. Kegiatan tersebut sama sekali tidak menggunakan dana dari desa maupun pemerintahan.
"Ini murni menggunakan anggaran iuran dari teman-teman karang taruna. Itu sebabnya ini menjadi kegiatan yang sangat positif, karena juga untuk memulihkan ekonomi kita," katanya.
Dia berharap, Pasar Minggu yang mengedepankan protokol kesehatan itu bisa terus dijalankan. Sehingga bisa menjadi salah satu program wisata di Desa Pandanajeng. Masyarakat juga diharapkan bisa terus meningkatkan kemandirian dalam bidang perekonomian.
"Kami berharap ini bisa menjadi acara berkelanjutan. Tentu ini juga bisa menarik wisatawan," terangnya.
Lebih jauh Edy menegaskan jika Pasar Minggu harus dilakukan sesuai dengan standar protokol kesehatan. Sehingga masyarakat bisa aman dan nyaman saat berbelanja. Dia juga berpesan agar pengunjung dan penjual senantiasa mengenakan masker serta menjaga jarak.
Ketua Karang Taruna Dusun Bangilan, Hady Santoso menambahkan, Pasar Minggu telah dipersiapkan secara matang sejak beberapa bulan terakhir. Salah satu tujuannya adalah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat saat pandemi Covid-19.
Baca Juga : Teh Celup dari Kulit Kopi, Inovasi Mahasiswa KKN Unikama Ini Unik dan Patut Dicoba
Gelaran Pasar Minggu pada rencana awal akan dilaksanakan selama dua pekan sekali. Namun lantaran ini merupakan kegiatan perdana, maka masih akan dilakukan beberapa evaluasi terlebih dulu. Sehingga Pasar Minggu bisa tetap dijalankan sesuai dengan protokol kesehatan.
"Karena protokol kesehatan itu amat sangat penting," imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Pasar Minggu, Anis Hidayati menegaskan, kegiatan Pasar Minggu tersebut telah dilengkapi dengan standard protokol kesehatan. Setiap pintu masuk telah disediakan tempat untuk mencuci tangan, lengkap dengan sabun. Pengunjung dan penjual juga diwajibkan mengenakan masker.
"Dan panitia terus berkeliling untuk mengingatkan agar pengunjung melakukan jaga jarak, dan tidak berkerumun," imbuhnya.
Meski merupakan agenda perdana, nampaknya masyarakat sangat antusias berkunjung ke Pasar Minggu. Beberapa stand menarik pun disuguhkan. Mulai dari kulineran, fashion, hobby, hingga berbagai jenis bibit tanaman yang cantik-cantik. Para pengunjung yang datang masih berasal dari desa setempat juga beberapa desa tetangga.