Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Dua Minggu Jelang Ulang Tahun, Pria di Malang Ini Malah Akhiri Hidup

Penulis : Ashaq Lupito - Editor : Nurlayla Ratri

12 - Sep - 2020, 19:16

Placeholder
Petugas saat melakukan evakuasi terhadap jenasah korban yang diduga bunuh diri di wilayah Kecamatan Kromengan (Foto : Istimewa)

MALANGTIMES - Penyebab kematian Saiful Wijayanto akhirnya terkuak. Mayat pria ini ditemukan di kawasan Dam Sungai Rubiyah, Dusun Jatirejo, Desa Karangrejo, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang, Jumat (11/9/2020) siang.

Dari hasil pendalaman polisi, Kanit Reskrim Polsek Kromengan Aiptu Wawan Puguh mengungkapkan bahwa korban diduga kuat meninggal dunia lantaran bunuh diri.

Baca Juga : Angka Kasus Positif Covid-19 di Kota Malang Terus Melonjak, Apa Sebabnya?

”Sementara ini diduga seperti itu (bunuh diri, red), penyebabnya diduga karena depresi perkara keluarga,” kata Wawan saat dikonfirmasi media online ini, Sabtu (12/9/2020).

Dugaan jika korban nekat mengakhiri hidupnya lantaran depresi tersebut, juga dikuatkan dari keterangan pihak keluarga. Keluarga menyatakan jika beberapa tahun sebelumnya, pria kelahiran 23 September 1989 itu juga sempat melakukan upaya bunuh diri lantaran depresi.

”Dulu korban pernah melakukan percobaan bunuh diri, bahkan sempat naik ke tembok sambil membawa pisau. Kejadiannya itu sekitar tahun 2018, 2019, keluarga korban tidak ingat betul tanggal dan tahunnya. Tapi yang pasti korban pernah melakukan itu (percobaan bunuh diri, red),” terang Wawan.

Beberapa tahun berselang, warga asli Kelurahan Bumiayu, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang ini, kembali mengalami depresi. Rasa depresi itu, diduga lantaran istri korban tengah hamil tua. ”Betul, istri korban memang sedang hamil 8 bulan,” sambung Wawan.

Lantaran kondisi istri hamil tua ditambah terhimpit faktor ekonomi itulah, yang dinilai membuat rasa depresi yang dialami korban semakin menjadi-jadi. Hingga akhirnya pria berusia 30 tahun itupun, memilih untuk berkunjung ke rumah mertuanya yang berlokasi di Kecamatan Kromengan.

Sehari kemudian, pria yang kurang dari 2 pekan lagi genap berusia 31 tahun ini, malah ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan di Dam Sungai Rubiyah. 

”Korban ditemukan meninggal kemarin (Jumat 11/9/2020), saat pertama kali ditemukan ada beberapa luka lecet dan darah mengering di bagian wajah dan tubuh korban,” ungkap Wawan.

Dari hasil forensik petugas RSSA (Rumah Sakit Saiful Anwar) Kota Malang, diterangkan Wawan, luka lecet dan ceceran darah tersebut terjadi lantaran adanya proses pembusukan pada jasad korban.

”Korban diperkirakan meninggal 1 x 24 jam sebelum ditemukan warga. Dari hasil pemeriksaan forensik, tidak ada luka bekas penganiayaan di tubuh korban. Darah dan luka lecet itu diduga kuat disebabkan karena proses pembusukan, dan penyebab dari digerogoti semut,” jelas Wawan.

Dari hasil penyidikan, polisi menyimpulkan jika korban bunuh diri dengan cara meminum racun yang ditemukan di sekitar jasad korban. ”Diduga kuat korban meninggal dengan cara menenggak racun tikus yang ditemukan di TKP (Tempat Kejadian Perkara). Dari hasil visum luar, petugas juga menemukan buih yang keluar dari mulut korban,” imbuhnya. 

Dugaan korban yang meninggal karena menenggak racun itu, diperkuat dengan adanya keterangan dari salah satu saksi yang bernama Deni. Kepada polisi, saksi mengaku jika sesaat sebelum ditemukan meninggal korban sempat mengeluh jika perutnya sakit.

Baca Juga : 2 Karyawan Bukopin Terpapar Covid-19, Layanan Dialihkan ke Kantor Cabang

”Dari keterangan saksi, korban sempat mengeluh sakit perut dan diambilkan degan (kelapa muda) untuk diminumkan kepada korban,” sambung Wawan.

Apakah korban meminta kelapa muda karena mengeluh sakit perut usai menenggak racun?Wawan mengaku belum bisa memastikan dugaan itu. Sebab, untuk memastikannya harus dilakukan otopsi, sedangkan pihak keluarga menolaknya.

”Pihak keluarga keberatan untuk dilakukan otopsi, dan membuat surat pernyataan yang menyatakan jika kematian korban murni karena musibah,” pungkasnya.

Seperti yang sudah diberitakan, warga yang tinggal di kawasan Dam Sungai Rubiyah, Dusun Jatirejo, Desa Karangrejo, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang, digemparkan dengan kasus penemuan mayat, Jumat (11/9/2020) siang sekitar pukul 12.00 WIB.

Beberapa saat kemudian, petugas langsung mengevakuasi jenasah pria yang diketahui bernama Saiful Wijayanto ini ke RSSA Kota Malang, guna kepentingan penyidikan.

Disisi lain, polisi juga menemukan beberapa barang bukti milik korban yang ditemukan di lokasi kejadian. Di antaranya meliputi racun tikus, kelapa muda, hingga tas berisi dompet yang di dalamnya ada dokumen pribadi milik korban.

____________________________________

Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapapun untuk melakukan tindakan serupa. Depresi bukanlah persoalan sepele. Bagi Anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, maupun melihat teman atau kerabat memperlihatkan tendensi tersebut, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.


Topik

Peristiwa



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Ashaq Lupito

Editor

Nurlayla Ratri