MALANGTIMES - Perkuliahan di tengah pandemi ini tentu tidak bisa dijalankan seperti biasanya. Mahasiswa harus menjalani perkuliahan arak jauh.
Hal ini membuat sebagian orang tua khawatir anaknya tidak memperoleh pendidikan secara maksimal. Pasalnya, mahasiswa hanya belajar dari rumah melalui gawai masing-masing.
Baca Juga : Cultura, Game Asyik Buatan Mahasiswa UB untuk Mengenal Objek Budaya Indonesia
Bahkan, mahasiswa baru di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang yang seharusnya tinggal di ma'had selama setahun kali ini terpaksa di rumah saja. Meski demikian, Rektor UIN Malang Prof Dr Abdul Haris MAg memastikan bahwa budaya ma'had tetap diimplementasikan kepada mahasiswa baru. Hal ini dilakukan untuk mencetak mahasiswa yang berkarakter ulul albab.
Salah satu yang tetap dipertahankan oleh rektor UIN Malang adalah taklim (pembelajaran Al-Quran dan kitab klasik). Hal ini disampaikannya dalam pelaksanaan Temu Orang Tua/Wali Mahasiswa Baru 2020/2021 secara daring, Jumat (11/9/2020).
"Dalam keadaan normal, mahasiswa selama setahun dididik di ma'had. Untuk kali ini memang tidak ada, tetapi taklim terhadap mahasiswa baru selama setahun tetap akan dilakukan oleh ma'had," ucapnya.
Ini dilakukan karena UIN Malang memiliki budaya dan sistem yang dipadukan, yakni perguruan tinggi dan pesantren. Mahasiswa bahkan diberi fasilitas yang memadai jika berniat menjadi penghafal Al-Quran (hafiz atau hafizah). Akan ada banyak dosen dan pembina mahasiswa yang akan meluangkan waktu untuk membimbing mahasiswa dengan bekal pengetahuan umum dan agama.
Dengan ini diharapkan tidak mengurangi kualitas pendidikan mahasiswa baru di UIN Malang. Sebab, sesungguhnya tempat bukanlah persoalan. Hang terpenting adalah konten dan metodologinya. Untuk menyukseskannya, rektor pun berharap partisipasi dari wali mahasiswa.
"Kami harapkan para wali mahasiswa untuk terlibat berpartisipasi dalam pendidikan putra-putrinya di rumah dalam rangka memperoleh pengalaman belajar yang memungkinkan dihasilkan alumni yang berkarakter ulul albab itu," tutur Prof Haris.
Baca Juga : Rektor UIN Malang Dorong Seluruh Kelas di FITK Standar Internasional
Ia menambahkan, pengguna jasa pendidikan di UIN Malang bukan hanya bangsa Indonesia, tetapi juga 42 negara lainnya. Mulai dari China, Rusia, Australia, Jerman, Libya, Sudan, Malaysia, Singapura, Filipina, dan lain-lain.
Mereka memilih UIN Malang karena perguruan tinggi ini mempunyai distingsi yang lebih daripada yang lain. "Pilihan Anda untuk menguliahkan anak Anda ke UIN Malang adalah pilihan yang sangat tepat," pungkasnya.