Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Pendidikan

UIN Maliki Malang Segera Tambah 7 Guru Besar Baru, Reputasi Akademik Makin Kuat 

Penulis : Anggara Sudiongko - Editor : Lazuardi Firdaus

02 - Sep - 2025, 19:29

Placeholder
Ketua Senat UIN Maliki Malang, Prof. Dr. Mufidah Ch., M.Ag, (dua dari kiri) saat kegiatan uji Kompetensi Profesor di UIN Maliki Malang (ist)

JATIMTIMES - Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang terus melangkah maju dengan segera bertambahnya tujuh guru besar dalam waktu dekat. Enam di antaranya merupakan dosen UIN Maliki yang telah melalui proses panjang hingga lolos uji kompetensi, sementara satu lainnya sudah terlebih dahulu menerima SK.

Ketua Senat UIN Maliki Malang, Prof. Dr. Mufidah Ch., M.Ag, menegaskan bahwa perjalanan menuju jabatan profesor tidaklah instan. Menurutnya, ada banyak tahapan administratif dan akademik yang harus dipenuhi, mulai dari pengajuan karya ilmiah, pemenuhan angka kredit, pemeriksaan plagiarisme, hingga verifikasi berlapis di fakultas, senat, dan Kementerian Agama.

uin-maliki-malang-04.jpg

“Setelah semua persyaratan terpenuhi, barulah calon profesor bisa ikut uji kompetensi. Dan itu pun masih harus melalui seleksi yang ketat,” jelasnya, saat dihubungi, Selasa (2/9/2025).

2

UIN Maliki Malang sendiri, dipercaya menjadi salah satu tuan rumah Uji Kompetensi Calon Profesor Rumpun Ilmu Agama PTKIN Periode I Tahun 2025, yang digelar serentak di tujuh titik nasional, termasuk Banten, Surabaya, Makassar, dan Banjarmasin pada 30 Agustus 2025. 

Di Malang sendiri, ada 12 calon profesor yang ikut serta, dengan enam berasal dari UIN Maliki dan sisanya dari UIN Surakarta, UIN Kediri, serta UIN Semarang.

Pelaksanaan uji kompetensi ini berlangsung maraton, mulai pagi hingga malam, dengan sesi presentasi yang menilai kelayakan akademik, kualitas penelitian, hingga kontribusi calon profesor di bidang masing-masing.

Menariknya, UIN Maliki memiliki tradisi tersendiri sebelum pelaksanaan uji kompetensi resmi. Para calon profesor lebih dulu menjalani simulasi internal yang menghadirkan profesor senior sebagai narasumber. Simulasi ini bukan sekadar latihan formalitas, melainkan forum untuk menguji mental, melatih kemampuan presentasi, hingga mengevaluasi kesesuaian karya ilmiah dengan bidang keahlian.

“Simulasi itu sangat bermanfaat. Calon profesor mendapat masukan langsung dari kolega yang sudah lebih dulu berpengalaman, sehingga mereka bisa memperbaiki kekurangan sebelum menghadapi asesor nasional,” terang Prof. Mufidah.

Dari enam calon guru besar UIN Maliki Malang, bidang keilmuan yang diusulkan mencerminkan keberagaman akademik kampus. Ada yang fokus pada pendidikan Islam, bahasa Arab, manajemen pendidikan, teknologi informasi, hingga rumpun ilmu agama lain yang relevan dengan perkembangan zaman. Keberagaman ini dianggap menjadi modal penting untuk memperkaya dinamika keilmuan di kampus yang kini memiliki total 79 guru besar aktif dan purna tugas.

Proses panjang dan berliku tidak menyurutkan semangat para calon profesor. Justru, hal itu membangun kesiapan yang lebih matang. Prof. Mufidah optimistis bahwa enam dosen UIN Maliki yang telah menjalani uji kompetensi akan lolos seluruhnya. “Jika semua lancar, September ini UIN Maliki akan mengukuhkan tujuh guru besar baru. Saya yakin mereka bisa melewati tahap akhir ini dengan baik,” ujarnya penuh harap.

Penambahan guru besar baru ini juga diharapkan akan memicu dosen-dosen lain yang sudah menyandang jabatan lektor kepala untuk segera melanjutkan proses menuju profesor. Data terakhir mencatat, masih ada sejumlah dosen UIN Maliki yang sedang dalam tahap penyusunan karya ilmiah dan menunggu kelengkapan administrasi sebelum maju ke uji kompetensi.

Bagi UIN Maliki Malang, penambahan guru besar bukan hanya soal prestasi individual, melainkan bagian dari strategi besar menuju internasionalisasi kampus. Kehadiran profesor baru diyakini akan memperkuat kapasitas penelitian, memperluas jejaring akademik internasional, dan meningkatkan daya saing universitas di kancah global.

“Setiap tambahan guru besar berarti peningkatan daya saing kampus. Mereka bukan hanya membawa nama pribadi, tetapi juga menjadi wajah akademik UIN Maliki di tingkat nasional maupun internasional,” tegas Prof. Mufidah.

Dengan tambahan tujuh guru besar baru, UIN Maliki Malang menegaskan posisinya sebagai salah satu kampus Islam terkemuka di Indonesia. Kehadiran profesor-profesor baru ini diharapkan tidak hanya memperkuat tradisi akademik, tetapi juga mendorong inovasi penelitian, memperkaya publikasi ilmiah bereputasi, hingga menguatkan kontribusi kampus dalam menjawab tantangan global.

Seiring bertambahnya jumlah guru besar, atmosfer akademik di UIN Maliki diyakini akan semakin dinamis. Kampus ini pun kian mantap melangkah menuju visinya menjadi universitas bereputasi internasional, dengan fondasi keilmuan yang kokoh dan komunitas akademik yang terus berkembang.


Topik

Pendidikan



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Anggara Sudiongko

Editor

Lazuardi Firdaus