MALANGTIMES - Rencana pelebaran Persimpangan untuk mengurai kemacetan batal dilakukan tahun ini. Pemerintah Kota Malang terpaksa membatalkan rencana tersebut lantaran adanya refocusing anggaran untuk penanganan covid-19.
Wali Kota Malang Sutiaji menyampaikan, tahun ini memang direncanakan untuk dilakukan pembebasan lahan. Kemudian dilanjutkan dengan pelebaran jalan. Namun lantaran lebih mengutamakan penanganan covid-19, maka anggaran digeser terlebih dulu.
"Anggaran sudah ditetapkan sebelumnya, tapi kan ada refocusing," katanya.
Selain refocusing, menurutnya pembebasan lahan tak mudah. Karena ada beberapa elemen yang harus diperhatikan saat melakukan pembebasan lahan. Diantaranya seperti keberadaan tiang listrik atau lain sebagainya. Sehingga perlu koordinasi lebih jauh dengan berbagai pihak terkait.
"Harus jelas, akan dipindahkan kemana, baru setelah itu bisa diselesaikan. Kalau sekarang belum semua," terangnya.
Sebelumnya, Pemkot Malang berencana melakukan pelebaran di 30 titik persimpangan. Pada rencana awal, persimpangan yang akan dilebarkan itu meliputi Jalan Muharto, Polehan, Sawojajar, Soekarno Hatta, Sulfat, Mergan hingga kasawan Tunggulwulung. Sejak 2019, kajian dan pemantauan mengenai titik tersebut telah dilakukan.
Pengerjaan fisik pelebaran jalan direncanakan dilaksanakan secara bertahap untuk mengatasi kemacetan di Kota Pendidikan ini. Karena sebagaimana rekomendasi para pakar transportasi di Kota Malang, pelebaran jalan utamanya dipersimpangan menjadi amat penting.
Pasalnya, titik kemacetan selama ini sering terjadi lantaran adanya penumpukan kendaraan, terutama pada titik persimpangan yang bersinggungan langsung dengan kawasan pemukiman.
Pada rencana awal, persimpangan yang akan dilebarkan itu meliputi Jalan Muharto, Polehan, Sawojajar, Soekarno Hatta, Sulfat, Mergan hingga kasawan Tunggulwulung. Sejak 2019, kajian dan pemantauan mengenai titik tersebut telah dilakukan.